Wisata Kuliner Lamongan: Panduan Rekomendasi Makanan Khas dan Tempat Terbaik

Ketika mendengar nama Lamongan, sebagian besar orang mungkin langsung teringat dengan soto yang khas dengan taburan koya. Tetapi kota yang terletak di jalan pesisir utara Jawa Timur ini menaruh lebih dari semata-mata soto.

 

Lamongan mempunyai macam kuliner yang lahir dari perpaduan budaya pesisir, tradisi lokal, serta pengaruh perdagangan yang sudah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Dari warung kaki lima hingga sentra kuliner yang ramai di malam hari, setiap sudut kota ini menawarkan cita rasa yang berbeda.

 

Jika Anda sedang merencanakan perjalanan ke Lamongan, menjelajahi wisata kuliner menjadi pengalaman yang wajib masuk daftar.

 

Ciri Khas Kuliner Lamongan

Kuliner Lamongan memiliki karakter yang tegas namun bersahabat di lidah: gurih, sedikit manis, dengan sentuhan rempah yang kaya. Letaknya yang dekat dengan laut membuat bahan-bahan seperti ikan, udang, dan kerang kerap hadir di meja makan masyarakat setempat.

 

Selain itu, kuliner Lamongan dikenal dengan penggunaan koya, bubuk gurih berbahan dasar bawang putih dan kerupuk udang yang ditumbuk, yang biasanya ditaburkan pada soto.

 

Keunikan lain terletak pada metode penyajian serta atmosfer tempat makannya. Banyak warung di Lamongan mempertahankan suasana tradisional, dengan meja kayu panjang, bangku sederhana, dan aroma masakan yang menyambut begitu Anda melangkah masuk. Sensasi inilah yang membuat menikmati santapan di Lamongan tidak cuma soal rasa, namun pula pengalaman budaya.

 

Makanan Khas Lamongan yang Wajib Dicoba

Jika Anda berkesempatan singgah di Lamongan, beberapa makanan khas berikut ini wajib masuk daftar cicip.

 

1. Soto Lamongan

SotoLamongan adalah ikon kuliner kota ini yang sudah dikenal hingga ke luar daerah. Kuahnya bercorak kuning terang dengan cita rasa gurih serta wangi rempah. Kelezatannya semakin khas dengan taburan koya yang menambah rasa gurih serta tekstur lembut yang unik.

 

Isian sotonya biasanya terdiri dari ayam kampung suwir, soun, kol, dan telur rebus, disajikan bersama nasi hangat. Banyak warung soto legendaris yang bisa Anda temukan di pusat kota maupun sepanjang jalur Pantura.

 

2. Nasi Boranan

Bagi masyarakat Lamongan, Nasi Boranan bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya. Hidangan ini awalnya dijajakan oleh pedagang keliling yang menggunakan bakul dan dipikul, kemudian berkembang menjadi sajian yang banyak ditemui di pasar tradisional dan alun-alun.

 

Nasi Boranan disajikan dengan berbagai lauk seperti empal sapi, ayam goreng, bandeng presto, hingga tempe goreng, kemudian diguyur kuah bumbu kental yang kaya rasa.

 

3. Tahu Campur

Ingin menikmati sajian berkuah dengan cita rasa unik? Tahu Campur Lamongan bisa menjadi pilihan. Hidangan ini memadukan tahu goreng, mi kuning, selada, taoge, perkedel singkong, serta siraman kuah petis yang khas.

 

Rasanya gurih dengan sentuhan manis serta sedikit fresh dari perasan jeruk nipis. Makanan ini banyak dijual pada malam hari, terutama di sekitar alun-alun kota.

 

4. Pecel Lele Lamongan

Siapa yang tidak mengenal Pecel Lele Lamongan? Hidangan ini sudah menjadi ikon kuliner nusantara. Lele goreng garing disajikan dengan sambal terasi pedas dan lalapan segar. Meski warung pecel lele Lamongan kini bisa dijumpai di berbagai kota di Indonesia, menikmati hidangan ini langsung di kota asalnya memiliki sensasi berbeda: sambal yang lebih tajam, lele yang segar, dan suasana khas warung pinggir jalan.

 

5. Wingko Babat

Sebagai penutup atau oleh-oleh, Wingko Babat menjadi pilihan yang banyak diburu wisatawan. Kue berbahan bawah kelapa serta tepung ketan ini mempunyai tekstur kenyal dengan rasa manis gurih. Sesuai dinikmati bersama teh panas dikala sore hari, ataupun dibawa kembali buat keluarga di rumah.

 

Tempat Kuliner Populer di Lamongan

Beragam hidangan lezat ini bisa Anda temukan di berbagai sudut Lamongan. Beberapa tempat yang dikenal sebagai pusat kuliner di antaranya:

 

·       Sentra Kuliner Alun-Alun Lamongan – Menyediakan aneka makanan khas dari sore hingga larut malam.

 

·       Warung Soto Lamongan Pojok Stadion – Salah satu soto legendaris dengan kuah koya melimpah.

 

·       Pasar Sidoharjo – Cocok bagi pencinta kuliner tradisional dengan harga terjangkau.

 

·       Wisata Bahari Lamongan (WBL) – Selain menjadi destinasi keluarga, kawasan ini juga menyajikan hidangan laut yang segar.

 

Tips Menjelajahi Wisata Kuliner Lamongan

Agar pengalaman kuliner Anda semakin berkesan, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

 

·       Pilih waktu sore hingga malam hari – Banyak warung terkenal baru buka selepas senja.

 

·       Siapkan uang tunai – Beberapa pedagang belum menerima pembayaran digital.

 

·       Jangan takut bertanya – Penduduk Lamongan terkenal ramah dan sering memberi rekomendasi makanan favorit mereka.

 

·       Pesan porsi kecil terlebih dahulu – Banyaknya pilihan membuat Anda tergoda mencicipi semuanya, jadi atur strategi agar bisa mencoba lebih dari satu hidangan.

 

Baca Juga: Masakan Daerah Lamongan: Sejarah, Ciri Khas, dan Kuliner Legendaris

Kenapa Harus Wisata Kuliner di Lamongan?

Selain kekayaan cita rasa, wisata kuliner di Lamongan juga menawarkan pengalaman sosial yang hangat. Anda bisa melihat interaksi penjual dan pembeli yang akrab, mencicipi resep-resep yang sudah diwariskan turun-temurun, hingga menikmati suasana kota yang tenang namun hidup di malam hari.

 

Ditambah lagi, harga makanan di sini relatif ramah di kantong, sehingga Anda bisa menikmati beragam menu tanpa khawatir menguras dompet.

 

Lamongan, Surga Kuliner di Jalur Pantura

Lamongan mungkin selama ini lebih dikenal sebagai kota perlintasan di jalur Pantura. Namun, bagi pencinta kuliner, kota ini adalah surga rasa yang patut disinggahi.

 

Dari semangkuk soto hangat di pagi hari, sepiring nasi boranan di siang yang terik, hingga pecel lele yang menggoda di malam hari, setiap sajian menyimpan cerita tentang budaya dan kehangatan masyarakatnya. Jadi, bila Anda tengah merencanakan perjalanan di Jawa Timur, jangan hanya lewat begitu saja.

 

Sisihkan waktu untuk menyusuri warung-warung sederhana yang penuh cita rasa. Siapa tahu, dari sana Anda menemukan rasa yang tak terlupakan.