Rekomendasi Wisata Banyuwangi Anti Mainstream 2025: Jelajahi Sisi Tersembunyi Negeri Sunrise of Java
NGLENCER - Banyuwangi selalu punya
cara istimewa untuk memikat siapa pun yang datang. Selama ini, mungkin kita
mengenalnya lewat Kawah Ijen, Pulau Merah,
atau Baluran
yang sudah tersohor. Namun di balik pesona yang sudah populer itu, ternyata
tersimpan deretan destinasi lain yang tak kalah memesona — tenang, eksotis, dan
masih jarang dijamah wisatawan.
Tahun
2025
menjadi waktu yang tepat untuk menemukan “wajah baru” Banyuwangi. Kota ini
terus berbenah, memperkenalkan banyak tempat wisata Banyuwangi antimainstream yang cocok bagi Anda yang mencari ketenangan,
keindahan alami, dan pengalaman yang benar-benar berbeda.
1. Bukit Mondoleko – Menyapa Mentari dari
Balik Lembah
Terletak
di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Bukit Mondoleko
menjadi salah satu spot sunrise paling tersembunyi di Banyuwangi. Dari atas
bukit ini, matahari seolah muncul perlahan di antara kabut lembut yang
menyelimuti perbukitan hijau.
Suasananya
begitu tenang, hanya ditemani suara alam yang mendamaikan. Anda bisa menikmati
panorama alam 360 derajat, cocok untuk healing atau sekadar
menenangkan pikiran dari rutinitas kota. Di tahun 2025, kawasan ini mulai
dikelola lebih baik dengan jalur trekking yang lebih nyaman dan spot foto
estetik bagi pemburu konten.
Baca Juga : Liburan Hemat ke Banyuwangi, Tips dan Tempat Wisata Gratis
2. Teluk Biru (Blue Bay) – Surga Tersembunyi
di Ujung Selatan Banyuwangi
Jika
Anda pencinta laut, Teluk Biru atau
dikenal juga dengan Blue Bay, wajib
masuk dalam daftar. Berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, destinasi ini
menyuguhkan laut sebening kaca dengan gradasi warna biru muda hingga biru tua.
Untuk
mencapainya, Anda perlu menempuh perjalanan laut dari Pantai Rajegwesi
menggunakan perahu nelayan sekitar 30 menit. Namun begitu tiba, semua lelah
akan terbayar. Snorkeling di perairan Teluk Biru memberi sensasi seperti
berenang di akuarium raksasa. Terumbu karangnya masih alami, ikan-ikannya
berwarna-warni, dan suasananya begitu tenang — seolah pantai ini hanya milik
Anda seorang.
3. Air Terjun Lider – Pesona Megah di Tengah
Hutan
Berada
di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Air Terjun Lider
dikenal sebagai air terjun tertinggi di Banyuwangi, dengan ketinggian mencapai
60 meter. Dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat, lokasi ini menjadi tempat
sempurna untuk melepas penat.
Meski
aksesnya cukup menantang, perjalanan menuju Air Terjun Lider adalah bagian dari
petualangan itu sendiri. Sepanjang jalan, Anda akan melewati jembatan bambu,
sungai kecil, dan pepohonan tinggi yang rimbun. Setibanya di lokasi, suara
gemuruh air yang jatuh menghantam batu menciptakan harmoni alam yang sulit
dilupakan.
4. Kampung Kopi Gombengsari – Nikmatnya Aroma
Alam dan Budaya
Tak
jauh dari pusat kota, ada satu tempat yang cocok bagi pecinta kopi dan
petualangan budaya: Kampung Kopi Gombengsari.
Kawasan ini menawarkan wisata edukatif yang memperkenalkan proses pembuatan
kopi mulai dari kebun hingga secangkir sajian nikmat.
Selain
mencicipi kopi khas Banyuwangi, Anda juga bisa berinteraksi langsung dengan
petani kopi, belajar menyangrai biji kopi secara tradisional, hingga mencoba
membuat kopi manual brew. Tahun 2025, Gombengsari semakin populer sebagai tempat
wisata Banyuwangi terbaru bagi para pencinta kopi dan
keheningan pedesaan.
5. Pantai Wedi Ireng – Surga Tersembunyi di
Selatan Banyuwangi
Nama
Wedi
Ireng berasal dari bahasa Jawa yang berarti “pasir hitam”,
meski kenyataannya pantai ini memiliki perpaduan pasir putih dan hitam yang
menciptakan gradasi unik. Berada tak jauh dari Pulau Merah, pantai ini masih
tergolong sepi dan alami.
Akses
menuju Wedi Ireng bisa ditempuh dengan perahu atau trekking ringan dari Pancer.
Setibanya di sana, Anda akan disambut deburan ombak lembut dan panorama laut
biru kehijauan. Tak ada kios ramai, tak ada hiruk pikuk wisata — hanya Anda,
laut, dan angin. Sebuah tempat sempurna bagi pencinta hidden gem
Banyuwangi 2025.
6. De Djawatan Benculuk – Hutan Trembesi ala
Negeri Dongeng
Salah
satu destinasi yang semakin viral namun tetap terasa magis adalah De
Djawatan Benculuk. Hutan ini dipenuhi pohon trembesi besar
berusia puluhan tahun, dengan ranting-ranting menjuntai seperti tirai alami.
Saat
cahaya matahari menembus celah dedaunan, suasananya bak negeri fantasi. Tak
heran, banyak yang menyebut tempat ini sebagai “Fangorn Forest”-nya Banyuwangi.
Lokasi ini juga cocok untuk sesi foto prewedding, piknik santai, atau sekadar
berjalan di bawah naungan pepohonan sambil menikmati udara segar.
7. Rowo Bayu – Wisata Spiritual yang Sarat
Misteri
Terakhir,
tak lengkap membicarakan wisata anti mainstream tanpa menyebut Rowo
Bayu. Terletak di kaki Gunung Raung, destinasi ini menyimpan
sejarah panjang dan aura mistis yang kuat.
Konon,
tempat ini menjadi lokasi persembunyian Pangeran Tawang Alun saat melawan
penjajah. Danau kecil di tengah hutan menciptakan pemandangan menenangkan,
namun juga menyisakan nuansa spiritual yang kental. Tak sedikit wisatawan
datang bukan hanya untuk berfoto, tetapi juga untuk merasakan
ketenangan batin di tengah sunyi alamnya.
Banyuwangi 2025: Saatnya
Menjelajahi yang Tak Biasa
Setiap
sudut Banyuwangi seolah menyimpan cerita, dari yang terang benderang hingga
yang tersembunyi di balik kabut pagi. Jika selama ini Anda hanya berkunjung ke
tempat wisata populer, mungkin kini saatnya melangkah lebih jauh — ke
tempat-tempat yang belum banyak dijamah, namun justru di sanalah keajaiban
sesungguhnya berada.
Tahun
2025
menjadi momentum yang tepat untuk menjelajahi keindahan yang berbeda. Di antara
pepohonan, pantai sepi, dan danau tenang, Banyuwangi menawarkan pengalaman yang
tidak sekadar dilihat, tapi dirasakan.
Jadi,
sudah siap merencanakan petualangan ke tempat wisata Banyuwangi anti
mainstream yang akan membuat liburanmu tak terlupakan?

Pertanyaan yang Sering
Diajukan
1. Kapan waktu terbaik untuk
menjelajahi wisata anti mainstream di Banyuwangi?
Waktu
terbaik adalah antara April hingga September,
ketika cuaca cerah dan akses jalan ke beberapa destinasi seperti Air Terjun
Lider atau Teluk Biru lebih mudah dilalui. Musim kemarau juga menjadi waktu
ideal untuk aktivitas outdoor seperti trekking dan snorkeling.
2. Apakah wisata anti mainstream
Banyuwangi cocok untuk keluarga atau pasangan?
Tentu
saja. Beberapa destinasi seperti De Djawatan Benculuk,
Kampung
Kopi Gombengsari, dan Pantai Wedi Ireng
sangat cocok untuk pasangan maupun keluarga. Sedangkan bagi penyuka tantangan
dan petualangan, Air Terjun Lider dan Rowo
Bayu akan memberikan pengalaman berbeda yang tak terlupakan
REFRENSI
Website banyuwangipaketwisata.com
website yukbanyuwangi.co.id

