10 Tempat Wisata Banyuwangi untuk Itinerary 3 Hari 2 Malam
NGLENCER - Ada
sesuatu yang magis ketika matahari pertama kali menyingkap ufuk timur Pulau
Jawa. Di situlah Banyuwangi berdiri — negeri yang memadukan aroma laut, hijau
hutan, dan denyut budaya yang masih bernafas dalam keseharian warganya.
Bagi para
pelancong, Banyuwangi bukan sekadar tempat singgah. Ia adalah lembar perjalanan
yang mengajarkan bahwa keindahan alam dapat berpadu dengan kesederhanaan hidup.
Dan jika Anda memiliki waktu 3 hari 2 malam, inilah 10 tempat wisataBanyuwangi yang bisa menjadi bagian dari kisah perjalanan Anda.
Hari Pertama – Menyambut
Mentari di Tanah Blambangan
1. Kawah Ijen: Menyapa Api
Biru di Tengah Kabut
Perjalanan
dimulai sebelum fajar. Udara dingin memeluk lembut kulit, sementara
langkah-langkah kecil menuju puncak Ijen terasa seperti napak tilas menuju
langit. Di sinilah keajaiban alam bersemayam: Api Biru Kawah Ijen,
fenomena yang hanya ada dua di dunia.
Saat pagi
tiba, matahari menembus kabut, menyingkap warna turquoise dari danau kawah yang
memesona. Di sekelilingnya, para penambang belerang bekerja dalam diam—menjadi
saksi bahwa keindahan kadang lahir dari ketekunan.
2. Desa Wisata Osing
Kemiren: Jejak Budaya yang Masih Bernyawa
Dari
ketinggian Ijen, perjalanan turun menuju Desa Osing Kemiren, rumah bagi
suku asli Banyuwangi. Rumah-rumah kayu berdiri rapi dengan aroma kopi yang
menyeruak dari dapur tradisional. Di sini, Anda dapat belajar menumbuk kopi,
menari Gandrung, atau sekadar berbincang dengan penduduk yang ramah.
Setiap sudut desa terasa hidup, seolah masa lalu masih ingin bercerita.
3. Pantai Boom: Senja dan
Angin di Ujung Pelabuhan
Menjelang
sore, arahkan langkah menuju Pantai Boom. Lokasinya di pusat kota
membuatnya mudah dijangkau. Saat matahari tenggelam, siluet kapal nelayan
terlihat seperti lukisan senja di atas air yang berkilau.
Nikmatilah momen itu sambil menyeruput kopi Osing di tepi pantai — sebuah
penutup manis untuk hari pertama Anda di Banyuwangi.
Baca Juga : 6 Wisata Banyuwangi yang Ramah Lansia dan Keluarga
Hari Kedua – Dari Laut ke
Hutan, Menyusuri Wajah Alam Banyuwangi
4. Pulau Merah: Simfoni
Ombak dan Warna Senja
Hari
kedua adalah waktu yang tepat untuk menyapa Pulau Merah, pantai yang
terkenal dengan bukit kecil di tengah laut dan pasir merah kecokelatannya.
Ombak yang tenang menjadikannya surga bagi peselancar pemula.
Ketika matahari mulai turun, laut berpendar keemasan, seolah bumi dan langit
tengah berbisik lembut tentang rahasia keindahan.
5. Teluk Hijau: Surga
Tersembunyi di Selatan Banyuwangi
Dari
Pulau Merah, perjalanan berlanjut menuju Teluk Hijau di kawasan Meru
Betiri. Butuh sedikit usaha untuk mencapainya, namun setiap langkah dibayar
tuntas dengan panorama air laut berwarna hijau zamrud.
Hutan tropis mengelilingi pantai, menciptakan kesan seolah Anda tengah berdiri
di surga kecil di bumi.
6. Taman Nasional Meru
Betiri: Menyapa Hutan dan Fauna Langka
Jika
waktu mengizinkan, lanjutkan perjalanan menyusuri Taman Nasional Meru Betiri.
Inilah rumah bagi flora dan fauna langka, seperti penyu hijau dan macan tutul
Jawa.
Suara burung dan desir angin di sela pepohonan menciptakan harmoni alami yang
menenangkan jiwa. Tempat ini bukan sekadar wisata alam — ia adalah ruang
belajar tentang keseimbangan dan keberlanjutan.
7. Air Terjun Jagir: Tiga
Aliran yang Menyatu
Sebelum
hari berakhir, sempatkan singgah di Air Terjun Jagir yang dikenal dengan
sebutan air terjun kembar. Airnya jernih, menetes dari tebing tinggi,
membentuk tirai alami yang menyejukkan.
Tempat ini sempurna untuk menyegarkan diri setelah perjalanan panjang, sembari
menikmati gemericik air dan hijaunya dedaunan di sekeliling.
Hari Ketiga – Menyapa
Kedamaian dan Budaya Banyuwangi
8. Taman Gandrung
Terakota: Patung, Seni, dan Jiwa yang Hidup
Hari
ketiga dimulai dengan kunjungan ke Taman Gandrung Terakota. Ratusan
patung penari Gandrung berdiri di tengah hamparan sawah dan taman yang hijau.
Tempat ini bukan sekadar ruang seni, tapi juga simbol penghormatan terhadap
budaya Osing yang penuh semangat dan kelembutan.
9. Pantai Cacalan: Pagi
yang Damai di Bibir Selat Bali
Selanjutnya,
nikmatilah ketenangan di Pantai Cacalan. Di pagi hari, Anda akan melihat
perahu nelayan berlayar perlahan, sementara cahaya mentari menari di permukaan
air.
Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menutup perjalanan dengan
suasana damai dan sederhana.
10. Desa Wisata Tamansari:
Menyatu dengan Alam dan Tradisi
Sebelum
meninggalkan Banyuwangi, sempatkan waktu untuk singgah di Desa Tamansari.
Desa ini menjadi titik awal pendakian Ijen, namun juga menawarkan pengalaman
budaya yang kaya.
Anda dapat belajar membuat gula merah, menanam padi, atau sekadar menikmati
pemandangan sawah yang menenangkan.
Tips Itinerary 3 Hari 2
Malam di Banyuwangi
- Gunakan hari pertama
untuk menjelajahi area kota dan Ijen.
- Hari kedua fokuskan pada wisata alam
di selatan seperti Pulau Merah dan Teluk Hijau.
- Hari ketiga cocok untuk wisata budaya
dan relaksasi ringan sebelum kembali.
- Sewa kendaraan pribadi agar
lebih fleksibel menjangkau lokasi-lokasi tersembunyi.
- Bawa kamera, tapi jangan
lupa: kadang yang paling indah adalah kenangan yang tersimpan di hati.
Banyuwangi, Sebuah Rasa
yang Tak Selesai Dikenang
Banyuwangi
bukan hanya deretan tempat wisata. Ia adalah pengalaman yang tumbuh perlahan di
antara aroma kopi, tawa penduduk desa, dan suara ombak yang memeluk pantai.
Setiap sudutnya memiliki cerita, setiap langkah adalah pelajaran tentang
harmoni antara manusia dan alam.
Ketika Anda kembali, mungkin tubuh sudah jauh dari tanah Blambangan, tapi jiwa
akan selalu tertinggal di sana — di negeri yang namanya berarti “air wangi.”

1. Kapan
waktu terbaik untuk berkunjung ke Banyuwangi?
Waktu terbaik adalah antara April hingga Oktober, saat cuaca cerah dan
jalur wisata mudah diakses. Musim kemarau membuat pendakian ke Kawah Ijen dan
perjalanan ke pantai lebih nyaman.
2. Apakah
itinerary ini cocok untuk keluarga?
Ya. Rute 3 hari 2 malam ini dirancang seimbang antara petualangan dan
relaksasi. Anda bisa menyesuaikan tempo kunjungan agar cocok untuk anak-anak
atau wisatawan lanjut usia.

