Gunung Inerie Pesona Puncak Tertinggi Flores, Simbol Tantangan dan Keagungan
NGLENCER-Pulau
Flores memang terkenal dengan pantai birunya, namun keindahannya tak berhenti
di sana. Di balik pesona tropisnya, pulau ini menyimpan keajaiban pegunungan
yang menakjubkan. Salah satunya adalah Gunung Inerie, gunung berbentuk
kerucut sempurna yang berdiri gagah di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Inerie
bukan sekadar arena pendakian; ia adalah simbol kehidupan bagi masyarakat Bajawa
yang tinggal di lerengnya. Di puncak gunung ini, keindahan alam, spiritualitas,
dan tantangan petualangan berpadu menjadi satu.
Gunung Megah di Jantung
Bajawa
Dengan
ketinggian mencapai 2.245 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung
Inerie adalah salah satu gunung tertinggi di Flores. Bentuknya yang kerucut
simetris dari kejauhan sering disamakan dengan Gunung Fuji di Jepang,
menjadikannya julukan "Gunung Fuji-nya Flores."
Gunung
ini mendominasi cakrawala di selatan Kota Bajawa. Pagi hari adalah waktu
terbaik untuk menikmati keindahannya, saat kabut perlahan menyingkap lereng,
dan sinar matahari pertama menembus, menciptakan suasana yang tenang dan
memukau.
Menapaki Jalur Menantang
Menuju Puncak
Pendakian
ke Gunung Inerie biasanya dimulai dari Desa Watumeze, yang hanya
berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Bajawa. Jalur ini merupakan rute
paling populer karena aksesnya yang sudah dikenal baik oleh pendaki lokal.
Perjalanan
ke puncak memakan waktu sekitar 3–4 jam. Jalurnya cukup curam dan
terbuka, didominasi oleh bebatuan tajam. Oleh karena itu, pendakian umumnya
dimulai dini hari, sekitar pukul 03.00, untuk mengejar momen matahari terbit
(sunrise).
Dari
puncak Gunung Inerie, pemandangan Flores terlihat luar biasa. Gunung-gunung
kecil di sekitarnya tampak seperti hamparan gelombang hijau, sementara di
kejauhan, garis pantai selatan Flores membentang luas. Ketika matahari muncul,
seluruh permukaan tanah berubah warna keemasan—momen epik yang membayar lunas
semua perjuangan pendakian.
Makna Spiritual dan Budaya
yang Mengakar Kuat
Bagi
masyarakat Bajawa, Gunung Inerie lebih dari sekadar bentang alam; ia adalah
bagian integral dari kehidupan spiritual mereka. Gunung ini dipercaya sebagai tempat
suci yang dihuni roh leluhur dan menjadi sumber energi bagi komunitas
sekitar.
Di
lereng gunung, Anda dapat menemukan kampung-kampung adat terkenal, seperti Bena,
Gurusina, dan Tololela. Masyarakatnya masih memegang teguh
tradisi megalitikum. Banyak wisatawan yang menyempatkan diri mengunjungi
kampung-kampung ini sebelum atau sesudah mendaki untuk merasakan kehangatan
budaya yang lestari di tengah perkembangan zaman.
Tips Penting untuk
Pendakian Inerie
- Mengejar Sunrise: Selalu mulai
pendakian sebelum subuh agar Anda bisa menikmati momen matahari terbit
yang legendaris dari puncak.
- Persiapan Fisik
& Pakaian:
Gunakan sepatu gunung yang kuat karena jalurnya berbatu tajam. Bawa
pakaian hangat, sebab suhu di puncak sangat dingin.
- Air Minum: Bawa air minum
yang cukup, karena di sepanjang jalur pendakian tidak tersedia sumber air.
- Pemandu Lokal: Sangat disarankan
untuk menggunakan jasa pemandu lokal. Selain lebih aman, mereka
mengenal medan dengan baik dan Anda turut membantu ekonomi masyarakat
setempat.
- Hindari Musim Hujan: Jangan mendaki saat musim hujan karena jalur menjadi sangat licin dan rawan longsor.
Dari bentuknya yang megah hingga energi spiritual yang dipancarkannya, Inerie mengajarkan bahwa keindahan sejati bukan hanya tentang pemandangan, tetapi juga perjalanan yang bermakna.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Flores, mendaki Gunung Inerie adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan—sebuah perjalanan untuk menyentuh langit sekaligus menelusuri kedalaman jiwa Flores.
Penulis:Frantika Hetmina(tik)