Jumat, 10 Oktober 2025

Cuma di Blitar! Es Drop Legendaris yang Masih Diproduksi dengan Cara Tradisional

Cuma di Blitar! Es Drop Legendaris yang Masih Diproduksi dengan Cara Tradisional

Nglencer.id Di tengah terik matahari Kota Blitar, terdapat sebuah rahasia yang dingin dan manis, sebuah warisan kuliner yang menolak untuk mengikuti arus modernisasi. Inilah Es Drop Blitar, bukan sekadar sajian pelepas dahaga, melainkan sebuah artefak gastronomi yang membawa kita kembali ke masa lalu. Hanya di kota ini, Anda masih bisa menemukan kuliner legendaris Blitar ini, yang masih diproduksi dengan cara tradisional yang diwariskan lintas generasi sejak tahun 1937.

Jauh berbeda dengan es krim premium berbahan susu, Es Drop menawarkan cita rasa otentik Nusantara. Ia dibuat dari bahan-bahan sederhana namun kaya, dibungkus dengan kemasan klasik, dan dijual oleh pedagang yang setia dengan termos merah ikoniknya. Mencicipi Es Drop adalah merasakan sepotong jajanan nostalgia yang keasliannya terjaga hingga kini. Artikel ini akan menyingkap pesona, sejarah panjang, dan rahasia di balik resep abadi Es Drop.

 

Melacak Jejak Sejarah: Kelahiran Es Drop di Era Kolonial

Kisah Es Drop dimulai jauh sebelum kemerdekaan, menjadikannya salah satu usaha kuliner tertua yang masih eksis di Jawa Timur. Pusat produksi yang paling dikenal, yang sering diidentifikasi dengan logo ikonik Burung Betet, telah berdiri kokoh sejak tahun 1937. Keberadaannya melampaui berbagai perubahan zaman, dari masa kolonial, revolusi, hingga era digital saat ini.

Asal-usul nama "Drop" sendiri diperkirakan berasal dari bentuknya yang lonjong memanjang, menyerupai tetesan air yang memanjang atau drop. Namun, lebih dari sekadar nama, yang paling menarik dari Es Drop adalah filosofi produksinya: mempertahankan keaslian rasa dan proses yang telah ditetapkan puluhan tahun silam.

Pabrik Es Drop: Penjaga Resep Otentik

Meskipun banyak jajanan es tradisional lain yang bermunculan, Es Drop konsisten menjaga kualitasnya. Proses produksi masih cenderung home industry alih-alih menggunakan mesin industri berkapasitas besar. Hal ini dilakukan demi menjaga feel dan taste resep otentik yang mengandalkan keahlian turun-temurun.

Kunci keawetan rasa ini adalah penolakan tegas terhadap bahan-bahan instan atau shortcut produksi. Dalam menjaga kualitas, para pewaris bisnis ini bahkan harus berjuang mencari bahan baku tertentu, seperti gula merah murni berkualitas tinggi, meskipun harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Bagi mereka, rasa adalah warisan yang harus dijaga, melebihi pertimbangan biaya produksi jangka pendek.


Rahasia Cita Rasa Abadi: Santan Kelapa dan Gula Merah

Apa yang membedakan Es Drop dari es krim modern atau es lilin biasa? Jawabannya terletak pada komposisi bahan baku utamanya yang sangat kental dengan kekayaan alam Indonesia. Es Drop memilih jalur tradisional yang memprioritaskan rasa gurih dan legit, bukan hanya manis.

Bintang Utama: Santan dan Gula Merah

Faktor penentu utama kelezatan Es Drop adalah penggunaan santan kelapa murni. Santan memberikan kekayaan rasa gurih (lemak nabati) dan tekstur yang lebih lembut di lidah. Ia juga menjadi pembeda fundamental dari es krim yang menggunakan susu atau krim. Rasa gurih dari santan ini kemudian dipadukan dengan pemanis alami, yaitu gula merah (gula jawa) yang memberikan aroma earthy dan warna cokelat muda yang khas, serta rasa manis yang mendalam.

Resep dasarnya bisa dibilang sederhana, namun proses pencampuran dan pemasakan adonan santan dan gula ini membutuhkan ketelitian untuk mencapai kekentalan dan homogenitas rasa yang pas. Setelah dimasak, adonan didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam cetakan.

Varian Rasa dari Bahan Alami

Meskipun rasa original santan-gula merah adalah primadona, Es Drop juga berinovasi dengan varian rasa lain, namun tetap mengutamakan bahan-bahan alami untuk menjaga kualitasnya:

  • Kacang Hijau: Salah satu varian jajanan Blitar yang paling laris. Biji kacang hijau dimasak, dihaluskan, dan dicampurkan ke dalam adonan dasar, memberikan creamy texture yang unik dan rasa kacang yang kaya.
  • Cokelat: Perpaduan santan dengan cokelat bubuk berkualitas menghasilkan rasa cokelat klasik yang nikmat.
  • Buah-buahan: Varian seperti stroberi, durian, atau sirsak sering ditambahkan menggunakan perasa buah asli, bukan sekadar sirup kimia.

Konsistensi pada penggunaan bahan-bahan alami ini memastikan setiap gigitan Es Drop terasa padat dan kaya, mengingatkan kita pada es krim jadul yang dibuat dengan cinta.

 

Ikonografi Es Drop: Kemasan Klasik dan Stik Unik

Pengalaman menikmati Es Drop tidak hanya terbatas pada rasa. Penampilannya juga memainkan peran besar dalam menciptakan jajanan nostalgia.

Selongsong Kertas Klasik 

Salah satu ciri paling khas dari Es Drop adalah kemasannya yang menggunakan selongsong kertas khusus, seringkali disebut kertas roti atau kertas lilin, yang secara visual jauh berbeda dengan plastik es modern. Kemasan kertas ini memberikan kesan vintage dan diyakini oleh produsen lebih sehat serta tidak memberikan rasa "plastik" pada es. Logo pabrik, seperti gambar Burung Betet, biasanya dicetak langsung di kertas tersebut.

Stik Kayu Mirip Tusuk Sate

Jika es krim modern menggunakan stik kayu pipih lebar, Es Drop menggunakan stik yang lebih tipis dan lonjong, sangat mirip dengan tusuk sate. Bentuk ini bukan tanpa alasan; ia melengkapi bentuk esnya yang memanjang.

Cara menikmatinya pun unik: pegang stiknya, tarik bungkus kertasnya ke bawah—tidak perlu dikupas seluruhnya—dan gigit atau jilat es yang telah terpapar. Aksi kecil ini menjadi ritual tersendiri yang membangkitkan kenangan masa kecil.

 

Pengalaman Berburu Es Drop di Blitar

Bagi wisatawan yang mencari kuliner legendaris Blitar atau penduduk lokal yang ingin bernostalgia, menemukan Es Drop adalah bagian dari petualangan. Es Drop tidak dijual di minimarket modern, melainkan oleh para penjual yang setia dengan tradisinya.

Cuma di Blitar! Es Drop Legendaris yang Masih Diproduksi dengan Cara Tradisional

Ikon Pedagang Termos Merah

Para penjual Es Drop—yang seringkali adalah sosok bapak-bapak berusia lanjut—adalah ikon kota. Mereka berjualan dengan gerobak sederhana atau hanya dengan membawa termos merah berukuran besar. Termos tabung berwarna cerah ini adalah semacam lemari es bergerak yang dilapisi kaca atau isolator, dirancang khusus untuk menyimpan Es Drop agar tetap beku sepanjang hari.

Anda dapat menemukan mereka mangkal di pusat keramaian, seperti sekitar Alun-Alun Kota Blitar, area Wisata Makam Bung Karno, atau di sekitar pasar tradisional. Harga Es Drop juga masih tergolong sangat terjangkau, menjadikannya suguhan manis yang merakyat.

Es Drop Sebagai Warisan Budaya

Keberadaan Es Drop di Blitar bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang pelestarian budaya. Ini adalah cerita tentang komunitas yang menghargai sejarah, tentang kegigihan produsen yang menolak kompromi demi menjaga resep otentik, dan tentang sebuah jajanan Blitar yang berhasil melewati gempuran globalisasi.

Es Drop Blitar benar-benar istimewa. Ia adalah perpaduan sempurna antara santan kelapa yang gurih, gula merah yang manis, dan proses pembuatan yang konsisten secara tradisional. Jika Anda berkunjung ke Blitar, jangan lewatkan kesempatan mencicipi es tradisional yang merupakan jajanan nostalgia abadi ini.

 

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *