Cuma di Blitar! Es Drop Legendaris yang Masih Diproduksi dengan Cara Tradisional
Nglencer.id Di tengah terik matahari Kota Blitar, terdapat sebuah rahasia yang dingin dan manis, sebuah warisan kuliner yang menolak untuk mengikuti arus modernisasi. Inilah Es Drop Blitar, bukan sekadar sajian pelepas dahaga, melainkan sebuah artefak gastronomi yang membawa kita kembali ke masa lalu. Hanya di kota ini, Anda masih bisa menemukan kuliner legendaris Blitar ini, yang masih diproduksi dengan cara tradisional yang diwariskan lintas generasi sejak tahun 1937.
Jauh
berbeda dengan es krim premium berbahan susu, Es Drop menawarkan cita
rasa otentik Nusantara. Ia dibuat dari bahan-bahan sederhana namun kaya,
dibungkus dengan kemasan klasik, dan dijual oleh pedagang yang setia dengan termos
merah ikoniknya. Mencicipi Es Drop adalah merasakan sepotong jajanan
nostalgia yang keasliannya terjaga hingga kini. Artikel ini akan menyingkap
pesona, sejarah panjang, dan rahasia di balik resep abadi Es Drop.
Melacak
Jejak Sejarah: Kelahiran Es Drop di Era Kolonial
Kisah Es
Drop dimulai jauh sebelum kemerdekaan, menjadikannya salah satu usaha
kuliner tertua yang masih eksis di Jawa Timur. Pusat produksi yang paling
dikenal, yang sering diidentifikasi dengan logo ikonik Burung Betet,
telah berdiri kokoh sejak tahun 1937. Keberadaannya melampaui berbagai
perubahan zaman, dari masa kolonial, revolusi, hingga era digital saat ini.
Asal-usul
nama "Drop" sendiri diperkirakan berasal dari bentuknya yang lonjong
memanjang, menyerupai tetesan air yang memanjang atau drop. Namun, lebih
dari sekadar nama, yang paling menarik dari Es Drop adalah filosofi
produksinya: mempertahankan keaslian rasa dan proses yang telah ditetapkan
puluhan tahun silam.
Pabrik
Es Drop: Penjaga Resep Otentik
Meskipun
banyak jajanan es tradisional lain yang bermunculan, Es Drop konsisten
menjaga kualitasnya. Proses produksi masih cenderung home industry
alih-alih menggunakan mesin industri berkapasitas besar. Hal ini dilakukan demi
menjaga feel dan taste resep otentik yang mengandalkan
keahlian turun-temurun.
Kunci
keawetan rasa ini adalah penolakan tegas terhadap bahan-bahan instan atau shortcut
produksi. Dalam menjaga kualitas, para pewaris bisnis ini bahkan harus berjuang
mencari bahan baku tertentu, seperti gula merah murni berkualitas
tinggi, meskipun harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Bagi mereka, rasa
adalah warisan yang harus dijaga, melebihi pertimbangan biaya produksi jangka
pendek.
Rahasia
Cita Rasa Abadi: Santan Kelapa dan Gula Merah
Apa yang
membedakan Es Drop dari es krim modern atau es lilin biasa? Jawabannya
terletak pada komposisi bahan baku utamanya yang sangat kental dengan kekayaan
alam Indonesia. Es Drop memilih jalur tradisional yang memprioritaskan rasa
gurih dan legit, bukan hanya manis.
Bintang
Utama: Santan dan Gula Merah
Faktor
penentu utama kelezatan Es Drop adalah penggunaan santan kelapa murni.
Santan memberikan kekayaan rasa gurih (lemak nabati) dan tekstur yang lebih
lembut di lidah. Ia juga menjadi pembeda fundamental dari es krim yang
menggunakan susu atau krim. Rasa gurih dari santan ini kemudian dipadukan
dengan pemanis alami, yaitu gula merah (gula jawa) yang memberikan aroma
earthy dan warna cokelat muda yang khas, serta rasa manis yang mendalam.
Resep
dasarnya bisa dibilang sederhana, namun proses pencampuran dan pemasakan adonan
santan dan gula ini membutuhkan ketelitian untuk mencapai kekentalan dan
homogenitas rasa yang pas. Setelah dimasak, adonan didinginkan sebelum
dimasukkan ke dalam cetakan.
Varian
Rasa dari Bahan Alami
Meskipun
rasa original santan-gula merah adalah primadona, Es Drop juga berinovasi
dengan varian rasa lain, namun tetap mengutamakan bahan-bahan alami untuk
menjaga kualitasnya:
- Kacang Hijau: Salah
satu varian jajanan Blitar yang paling laris. Biji kacang hijau
dimasak, dihaluskan, dan dicampurkan ke dalam adonan dasar, memberikan creamy
texture yang unik dan rasa kacang yang kaya.
- Cokelat: Perpaduan
santan dengan cokelat bubuk berkualitas menghasilkan rasa cokelat klasik
yang nikmat.
- Buah-buahan: Varian
seperti stroberi, durian, atau sirsak sering ditambahkan menggunakan
perasa buah asli, bukan sekadar sirup kimia.
Konsistensi
pada penggunaan bahan-bahan alami ini memastikan setiap gigitan Es Drop terasa
padat dan kaya, mengingatkan kita pada es krim jadul yang dibuat dengan
cinta.
Ikonografi
Es Drop: Kemasan Klasik dan Stik Unik
Pengalaman
menikmati Es Drop tidak hanya terbatas pada rasa. Penampilannya juga memainkan
peran besar dalam menciptakan jajanan nostalgia.
Selongsong
Kertas Klasik
Salah
satu ciri paling khas dari Es Drop adalah kemasannya yang menggunakan
selongsong kertas khusus, seringkali disebut kertas roti atau kertas lilin,
yang secara visual jauh berbeda dengan plastik es modern. Kemasan kertas ini
memberikan kesan vintage dan diyakini oleh produsen lebih sehat serta
tidak memberikan rasa "plastik" pada es. Logo pabrik, seperti gambar Burung
Betet, biasanya dicetak langsung di kertas tersebut.
Stik
Kayu Mirip Tusuk Sate
Jika es
krim modern menggunakan stik kayu pipih lebar, Es Drop menggunakan stik yang
lebih tipis dan lonjong, sangat mirip dengan tusuk sate. Bentuk ini bukan tanpa
alasan; ia melengkapi bentuk esnya yang memanjang.
Cara
menikmatinya pun unik: pegang stiknya, tarik bungkus kertasnya ke bawah—tidak
perlu dikupas seluruhnya—dan gigit atau jilat es yang telah terpapar. Aksi
kecil ini menjadi ritual tersendiri yang membangkitkan kenangan masa kecil.
Pengalaman
Berburu Es Drop di Blitar
Bagi
wisatawan yang mencari kuliner legendaris Blitar atau penduduk lokal
yang ingin bernostalgia, menemukan Es Drop adalah bagian dari petualangan. Es
Drop tidak dijual di minimarket modern, melainkan oleh para penjual yang
setia dengan tradisinya.

Ikon
Pedagang Termos Merah

Para
penjual Es Drop—yang seringkali adalah sosok bapak-bapak berusia lanjut—adalah
ikon kota. Mereka berjualan dengan gerobak sederhana atau hanya dengan membawa termos
merah berukuran besar. Termos tabung berwarna cerah ini adalah semacam
lemari es bergerak yang dilapisi kaca atau isolator, dirancang khusus untuk
menyimpan Es Drop agar tetap beku sepanjang hari.
Anda
dapat menemukan mereka mangkal di pusat keramaian, seperti sekitar Alun-Alun
Kota Blitar, area Wisata Makam Bung Karno, atau di sekitar pasar
tradisional. Harga Es Drop juga masih tergolong sangat terjangkau,
menjadikannya suguhan manis yang merakyat.
Es
Drop Sebagai Warisan Budaya
Keberadaan Es Drop di Blitar bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang pelestarian budaya. Ini adalah cerita tentang komunitas yang menghargai sejarah, tentang kegigihan produsen yang menolak kompromi demi menjaga resep otentik, dan tentang sebuah jajanan Blitar yang berhasil melewati gempuran globalisasi.
Es
Drop Blitar benar-benar istimewa. Ia adalah perpaduan sempurna antara santan
kelapa yang gurih, gula merah yang manis, dan proses pembuatan yang
konsisten secara tradisional. Jika Anda berkunjung ke Blitar, jangan lewatkan
kesempatan mencicipi es tradisional yang merupakan jajanan nostalgia
abadi ini.