Wisata Banyuwangi Malam Hari: Pasar, Kuliner, dan Cahaya Kota
NGLENCER - Ada sesuatu yang berbeda dari Banyuwangi malam hari.Begitu matahari turun perlahan di ufuk barat dan garis laut di Ketapang mulai berkilau, kota di ujung timur Pulau Jawa ini berubah wajah. Dari siang yang ramai dengan aktivitas pelabuhan dan wisata alam, Banyuwangi menjelma menjadi kota yang lembut, penuh cahaya, dan sarat aroma makanan yang menggoda. Di bawah temaram lampu taman dan sinar bulan, inilah wajah lain Sunrise of Java—yang ternyata mempesona juga saat malam tiba.
Cahaya yang
Menyapa: Pesona Malam Kota Banyuwangi
Banyuwangi di malam hari
seperti kanvas penuh warna.
Lampu-lampu kota menari lembut di sepanjang Jalan Ahmad Yani, sementara
taman-taman kota memantulkan keindahan yang tenang. Taman Blambangan,
misalnya, menjadi pusat aktivitas warga. Di sini, anak-anak berlarian mengejar
gelembung sabun, sementara pedagang kaki lima menawarkan makanan ringan.
Sedikit berjalan ke arah
timur, Taman
Sritanjung menyuguhkan suasana berbeda. Pohon-pohon besar
berhiaskan lampu-lampu gantung yang berkelip seperti kunang-kunang modern. Tempat
ini kerap menjadi spot favorit untuk berfoto, terutama bagi pasangan muda atau
wisatawan yang ingin menikmati malam dengan latar cahaya kota yang romantis.
Di sisi lain, area Simpang Lima Banyuwangi
pun tak kalah hidup. Musik dari kafe dan aroma kopi Osing menguar, menyatu
dengan tawa pengunjung yang bersantai. Malam di Banyuwangi bukan sekadar
gelap—ia berdenyut, hidup, dan penuh cerita kecil yang menenangkan.
Baca Juga : Liburan Hemat ke Banyuwangi, Tips dan Tempat Wisata Gratis
Pasar Malam yang
Menghidupkan Kota
Malam di Banyuwangi tak
lengkap tanpa menyusuri pasar-pasar yang menjadi denyut kehidupan warganya. Pasar malam Banyuwangi
bukan sekadar tempat jual beli, melainkan ruang sosial tempat tawa, aroma, dan
cahaya berkelindan.
Pasar Wisata
Blambangan
Berada di sekitar pusat
kota, pasar ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin mencicipi
suasana lokal. Lampu-lampu kuning keemasan dari kios-kios kecil menciptakan
nuansa hangat. Di sini, Anda bisa menemukan berbagai kerajinan tangan khas
Osing, kain batik, hingga jajanan tradisional seperti cenil, lupis, dan gethuk
pisang.
Setiap akhir pekan, musik
gamelan modern berpadu dengan obrolan pedagang dan pembeli. Tak jarang, Anda
akan melihat rombongan anak muda yang sekadar nongkrong sambil mencicipi es tape ketan di pinggir
jalan.
Pasar Kuliner
Banyuwangi
Bergeser sedikit ke arah
barat, suasana berubah jadi lebih menggoda. Di sinilah pusat kuliner malam Banyuwangi
menggoda setiap indra. Barisan pedagang berjajar rapi, masing-masing menawarkan
aroma khas: sate kambing, sego tempong, hingga kopi tubruk Osing.
Cahaya lampu minyak
bercampur dengan asap panggangan menciptakan pemandangan yang tak akan Anda
temui di siang hari. Malam terasa akrab, karena setiap senyum penjual seolah
mengundang untuk mencicipi satu per satu rasa Banyuwangi yang sesungguhnya.
Surga Kuliner di
Bawah Lampu Kota
Menjelajahi wisata malam Banyuwangi
tanpa berburu kuliner ibarat datang ke pantai tanpa menikmati pasirnya. Kota
ini punya daftar panjang sajian malam yang menggoda, dan setiap sudutnya
menyimpan cerita.
Rujak Soto Pak
Yusuf
Di antara sekian banyak
kuliner legendaris, nama Rujak
Soto Pak Yusuf selalu muncul di daftar wajib coba. Perpaduan
rujak sayur dengan kuah soto yang gurih menciptakan cita rasa unik, pedas, dan
menyegarkan. Banyak wisatawan sengaja datang malam-malam hanya untuk menikmati
semangkuk rujak soto sambil duduk di kursi plastik sederhana di pinggir jalan.
Aroma bawang goreng dan
sambal kacang yang khas menjadi pengingat bahwa kenikmatan tak selalu berada di
tempat mewah—kadang justru di warung sederhana yang hidup dari generasi ke
generasi.
Sego Tempong Mbok
Nah
Jika Anda pencinta pedas,
jangan lewatkan Sego
Tempong Mbok Nah. Sepiring nasi hangat dengan sayur rebus,
tempe goreng, ikan asin, dan sambal tempong yang menggigit jadi pilihan banyak
warga untuk makan malam. Udaranya yang sejuk membuat setiap suapan terasa lebih
nikmat.
Warung ini selalu ramai,
terutama selepas magrib. Aroma sambal dan suara wajan yang bersahutan
menciptakan simfoni kuliner khas Banyuwangi malam hari.
Warung Kopi Osing
Malam belum benar-benar
dimulai tanpa secangkir kopi. Di area sekitar Taman Blambangan, deretan warung kopi
Osing siap menemani. Suasana akrab, tawa yang mengalun, dan aroma kopi robusta
Banyuwangi yang pekat menjadikan tempat ini lokasi sempurna untuk menutup hari.
Beberapa warung bahkan
menampilkan musik akustik ringan. Di sinilah batas antara wisatawan dan warga
seolah hilang—semuanya larut dalam obrolan ringan di bawah langit yang penuh
bintang.
Malam Romantis di
Tepi Pantai
Banyuwangi tak hanya
menawarkan kehidupan kota di malam hari. Bagi mereka yang mencari ketenangan,
pantai-pantai di sekitar kota menjadi pelarian sempurna.
Pantai Boom Marina
Tempat ini seperti jembatan
antara laut dan cahaya kota. Ketika malam turun, pantai Boom berubah menjadi
ruang refleksi yang menenangkan. Lampu dermaga memantul di permukaan air,
menciptakan pemandangan yang dramatis. Banyak pasangan datang hanya untuk duduk
diam, menikmati debur ombak dan hembusan angin laut.
Di sisi lain, sejumlah kafe
kecil di sekitar area pantai menawarkan minuman hangat dan camilan ringan.
Suara musik pelan dari pengeras suara berpadu dengan desiran ombak, menciptakan
suasana yang tak mudah dilupakan.
Dermaga Ketapang
Sedikit lebih jauh ke utara,
Dermaga Ketapang
menawarkan panorama lampu kapal yang berlabuh. Pemandangan Pulau Bali dari
kejauhan tampak samar, seolah mengintip di balik gelap malam. Inilah salah satu
tempat wisata malam
Banyuwangi yang sering dilewatkan wisatawan, padahal pesonanya
luar biasa.
Bagi pecinta fotografi,
tempat ini sempurna untuk menangkap refleksi lampu di permukaan laut. Suasana
damai, jauh dari hiruk pikuk kota, membuat siapa pun betah berlama-lama.
Banyuwangi: Kota
yang Tak Pernah Benar-Benar Tidur
Malam di Banyuwangi bukan
sekadar waktu beristirahat.
Ia adalah kesempatan untuk mengenal sisi lembut kota ini—dari pasar yang ramai,
kuliner yang menggoda, hingga pantai yang menenangkan. Di setiap sudut, ada
kisah kecil yang menunggu untuk ditemukan.
Cahaya lampu di jalan-jalan
bukan sekadar penerang, melainkan simbol kehidupan yang terus berdenyut. Dan di
antara aroma kopi, suara ombak, serta tawa warga, kita belajar satu hal:
Banyuwangi adalah kota yang hidup di setiap jamnya—bahkan ketika matahari telah
lama tenggelam.
Jadi, bila Anda berkunjung
ke Sunrise of Java,
jangan buru-buru tidur. Keluarlah, susuri jalan-jalannya, rasakan hembusan
angin laut, dan biarkan diri Anda larut dalam keindahan wisata Banyuwangi malam hari
yang tak pernah kehilangan pesonanya.

Pertanyaan yang
Sering Diajukan
1. Apa saja tempat
wisata malam Banyuwangi yang populer untuk keluarga?
Beberapa lokasi yang cocok
untuk keluarga antara lain Taman
Blambangan, Taman
Sritanjung, dan Pasar
Kuliner Banyuwangi. Area ini ramai, aman, dan banyak pilihan
kuliner khas untuk semua usia.
2. Adakah tempat
romantis untuk menikmati malam di Banyuwangi?
Tentu saja. Pantai Boom Marina
dan Dermaga Ketapang
adalah dua tempat terbaik untuk menikmati suasana malam yang tenang dan
romantis, dengan panorama cahaya laut yang menawan.
Penulis : Vivian Dewi
REFRENSI
Website radartulungagung.jawapos.com
website yukbanyuwangi.co.id

