Kamis, 23 Oktober 2025

6 Wisata Alam Tersembunyi di Banyuwangi yang Masih Sepi Pengunjung

Wisata Alam Tersembunyi di Banyuwangi

NGLENCER - Banyuwangi selalu punya cara untuk memikat siapa pun yang datang. Di balik nama-nama besar seperti Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah, ternyata tersimpan sejumlah wisata alam tersembunyi Banyuwangi yang masih jarang dijamah wisatawan. Alamnya masih perawan, udaranya jernih, dan suasananya seolah menahan waktu agar tak terlalu cepat berlari.

Bagi kamu yang ingin mencari ketenangan, jauh dari riuhnya destinasi populer, enam tempat ini bisa jadi jawaban. Tak hanya memanjakan mata, tapi juga memberi ruang untuk kembali mendengar suara alam yang sesungguhnya.


1. Air Terjun Jagir, Pesona Tiga Aliran dari Lereng Ijen

Dikenal juga dengan sebutan “air terjun kembar”, Air Terjun Jagir di Desa Kampung Anyar menjadi salah satu destinasi hidden gem Banyuwangi yang mudah dijangkau, tapi masih terjaga keasriannya.

Air terjun ini unik karena memiliki tiga aliran utama yang jatuh berdampingan dari tebing setinggi sekitar 20 meter. Alirannya jernih, berwarna kehijauan, dengan latar pepohonan rimbun khas lereng Ijen. Jika datang pagi hari, kabut tipis sering menari di antara pancuran air — menciptakan pemandangan yang nyaris magis.

Selain itu, area di sekitar air terjun juga cocok untuk sekadar berendam atau bersantai menikmati udara sejuk tanpa hiruk pikuk wisatawan.

2. Pantai Wedi Ireng, Surga Kecil yang Terlindung Bukit

Jika kamu ingin mencari tempat wisata sepi di Banyuwangi, Pantai Wedi Ireng adalah pilihan sempurna. Lokasinya berada di Desa Pancer, sekitar 3 km dari Pantai Pulau Merah. Aksesnya memang sedikit menantang — melewati perbukitan dan jalur tanah — namun itulah yang membuat pantai ini tetap tenang dan eksklusif.

Pasirnya berwarna abu-abu kehitaman, berpadu kontras dengan birunya laut dan karang-karang besar yang menjadi ciri khas. Suara ombaknya lembut, seakan berbisik di sela angin laut. Di bagian barat pantai, terdapat teluk kecil yang sering dipakai pengunjung untuk berkemah atau sekadar beristirahat di bawah rindangnya pohon pandan laut.


Baca Juga : 7 Pusat Oleh-Oleh Murah di Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi Wisatawan

 

3. Bukit Mondoleko, Tempat Melihat Banyuwangi dari Ketinggian

Berada di Kecamatan Glenmore, Bukit Mondoleko menyimpan panorama menakjubkan yang masih jarang diketahui banyak orang. Dari puncaknya, kamu bisa melihat hamparan sawah dan perkampungan yang berbaris rapi di bawah kaki Gunung Raung.

Suasana di sini begitu tenang, hanya ditemani desir angin dan kicau burung. Tak heran jika tempat ini sering disebut sebagai wisata anti mainstream di Banyuwangi. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk datang — saat kabut perlahan menguap dan sinar matahari menembus celah pepohonan, menciptakan siluet yang menawan.

Hutan De Djawatan, Dunia Fantasi di Tengah Kota
foto tangkapan layar google maps

4. Hutan De Djawatan, Dunia Fantasi di Tengah Kota

Meskipun mulai dikenal publik, Hutan De Djawatan di Desa Benculuk masih menyimpan sisi sunyi yang jarang dijelajahi. Ratusan pohon trembesi tua menjulang dengan akar dan cabang menjuntai ke segala arah, menciptakan kesan seperti di film fantasi.

Cahaya matahari yang menembus sela dedaunan membuat tempat ini fotogenik dari segala sisi. Namun di luar itu, De Djawatan sebenarnya lebih dari sekadar tempat berfoto — ia adalah ruang tenang di mana pengunjung bisa berjalan pelan sambil menikmati aroma tanah dan semilir angin. Tempat ini menjadi bukti lain betapa beragamnya wajah wisata alam tersembunyi Banyuwangi.

5. Teluk Biru, Laut Tenang di Balik Tebing

Teluk Biru, atau yang sering disebut Blue Bay, terletak di bagian selatan Taman Nasional Alas Purwo. Akses ke sini cukup menantang — harus ditempuh dengan perahu dari Pantai Grajagan — namun sesampainya di lokasi, semua lelah akan terbayar lunas.

Air lautnya sebening kaca dengan gradasi warna biru toska yang memukau. Di dasar teluk, terumbu karang tumbuh subur dan menjadi rumah bagi ratusan ikan warna-warni. Pengunjung bisa snorkeling atau sekadar berenang menikmati ketenangan air. Karena letaknya tersembunyi di balik tebing, tempat ini benar-benar terasa seperti “laut pribadi”.

6. Savana Sadengan, Lembah Tenang di Ujung Timur Jawa

Tak jauh dari pintu masuk Alas Purwo, terdapat padang luas bernama Savana Sadengan — spot terbaik bagi pencinta satwa liar. Banyak yang menyebutnya sebagai “mini Afrika-nya Banyuwangi”. Dari menara pandang, pengunjung bisa menyaksikan rusa, banteng, dan merak berkeliaran bebas di antara hamparan hijau.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, saat matahari rendah dan udara terasa lebih sejuk. Suasananya sunyi, hanya terdengar suara jangkrik dan deru angin. Itulah mengapa Savana Sadengan menjadi salah satu wisata alam tersembunyi Banyuwangi yang paling direkomendasikan bagi pencari ketenangan.


Menemukan Ketenangan di Balik Riuh Wisata Banyuwangi

Banyuwangi memang terkenal dengan energi alamnya yang besar, tapi justru di sudut-sudut sepi seperti inilah keindahan sejatinya terasa. Enam destinasi di atas bukan hanya menawarkan pemandangan indah, tapi juga kesempatan untuk merasakan keheningan yang mulai langka di dunia wisata.

Jadi, jika suatu hari kamu kembali ke Banyuwangi, cobalah menepi sejenak dari keramaian. Siapa tahu, di antara pepohonan, pasir, dan udara segar itu — kamu justru menemukan ketenangan yang selama ini dicari.

sevenstarindonesi

1. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi wisata alam tersembunyi Banyuwangi?
Waktu terbaik adalah antara April hingga Oktober saat musim kemarau. Cuaca lebih cerah, akses jalan lebih mudah, dan pemandangan terlihat jelas tanpa terhalang hujan.

2. Apakah semua lokasi bisa dikunjungi dengan kendaraan pribadi?
Sebagian besar bisa, namun untuk beberapa tempat seperti Teluk Biru dan Wedi Ireng, diperlukan perahu atau trekking singkat. Sebaiknya gunakan kendaraan yang prima dan bawa pemandu lokal agar perjalanan lebih aman.

Penulis : Vivian Dewi 

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *