Senin, 27 Oktober 2025

Pesona Banyuwangi 2025, Menyelami Surga Alam dan Budaya di Ujung Timur Jawa

Kolase Pesona Banyuwangi 2025, menampilkan pemandangan Kawah Ijen, penari Gandrung, dan keindahan pantai seperti Pulau Merah.

NGLENCER - Banyuwangi hanya dikenal sebagai gerbang menuju Bali. Namun kini, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini menjelma menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Dikenal dengan julukan “The Sunrise of Java”, Banyuwangi menawarkan panorama alam menakjubkan, budaya lokal yang kuat, hingga inovasi wisata yang terus berkembang setiap tahun.

Dari fenomena blue fire di Kawah Ijen hingga sabana eksotis di Taman Nasional Baluran, setiap sudut Banyuwangi adalah undangan bagi para pelancong untuk jatuh cinta pada harmoni alam dan budaya.


1. Kawah Ijen: Api Biru yang Mendunia

Tak lengkap membicarakan wisata Banyuwangi 2025 tanpa menyebut Kawah Ijen. Gunung berapi aktif di perbatasan Banyuwangi–Bondowoso ini terkenal dengan fenomena blue fire, api biru alami yang hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia: Islandia dan Indonesia.

Pendakian biasanya dimulai dari pos Paltuding, menempuh jarak sekitar 3 kilometer menuju kawah. Pemandangan danau berwarna hijau toska di puncak menjadi hadiah tak ternilai bagi setiap pendaki.
Harga tiket masuk kawasan ini berkisar antara Rp5.000–Rp30.000 untuk wisatawan domestik dan Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara.
Waktu terbaik berkunjung: April–Oktober, saat cuaca cerah dan jalur pendakian aman.


2. De Djawatan Benculuk: Hutan Magis ala Lord of the Rings

Jika kamu mencari suasana magis dan sejuk, De Djawatan Benculuk adalah jawabannya. Terletak di Kecamatan Cluring, hutan ini dipenuhi ratusan pohon trembesi raksasa yang menciptakan nuansa layaknya hutan Fangorn di film The Lord of the Rings.

Cahaya matahari yang menembus di antara dedaunan menciptakan efek visual memesona—sempurna untuk berburu foto Instagramable.
Tiket masuknya hanya Rp7.500, dengan jam operasional 08.00–17.00 WIB. Tak heran jika De Djawatan kini menjadi salah satu tempat wisata di Banyuwangi yang paling sering muncul di media sosial.


Baca Juga :6 Wisata Alam Tersembunyi di Banyuwangi yang Masih Sepi Pengunjung

 

3. Taman Nasional Baluran: Little Africa van Java

Menjelajah Taman Nasional Baluran serasa berada di sabana Afrika. Hamparan padang rumput luas, latar Gunung Baluran, dan satwa liar seperti banteng, rusa, serta burung merak menjadikan kawasan ini dijuluki “Little Africa van Java”.

Selain sabana Bekol, kamu juga bisa berkunjung ke Pantai Bama, spot snorkeling dan fotografi yang indah.
Harga tiket masuk berkisar antara Rp16.000–Rp51.000 (domestik) dan Rp150.000–Rp255.000 (mancanegara).
Datanglah saat pagi atau sore hari agar bisa menikmati pemandangan cahaya keemasan di balik savana.


4. Pantai Plengkung (G-Land): Surga Surfing Dunia

Di ujung selatan Banyuwangi, ada Pantai Plengkung atau lebih dikenal sebagai G-Land—salah satu dari tujuh spot surfing terbaik di dunia. Ombaknya bisa mencapai 6 meter, menarik perhatian peselancar profesional dari berbagai negara.

Pantai ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dapat diakses melalui Desa Grajagan menggunakan mobil Jeep atau perahu sewaan.
Harga tiketnya sekitar Rp15.000 per orang.
Selain surfing, wisatawan juga dapat menikmati panorama hutan tropis, berkemah, atau sekadar bersantai di tepi laut dengan deburan ombak sebagai musik alami.


5. Taman Nasional Alas Purwo: Misteri dan Keindahan yang Lestari

Dikenal dengan cerita mistisnya, Taman Nasional Alas Purwo menyimpan keindahan yang tak kalah memukau. Terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo, taman ini memiliki berbagai ekosistem: dari hutan bambu, hutan bakau, hingga savana Sadengan yang luas.

Di sini, kamu bisa melihat satwa liar seperti banteng Jawa, merak, hingga macan tutul dari menara pandang.
Harga tiket masuk: Rp5.000 (weekday) dan Rp7.500 (weekend).
Selain menjelajah hutan, kamu bisa mengunjungi Pantai Pancur atau berkemah di area terbuka. Tempat ini ideal bagi pecinta alam dan fotografer satwa liar.

Banyuwangi Park: Wahana Edukasi dan Rekreasi Keluarga

6. Banyuwangi Park: Wahana Edukasi dan Rekreasi Keluarga

Untuk wisata keluarga, Banyuwangi Park hadir sebagai pilihan baru di 2025. Berada di Kecamatan Kabat, taman ini merupakan proyek dari Jawa Timur Park Group—pengelola Jatim Park di Malang.

Mengusung konsep rekreasi dan edukasi, Banyuwangi Park menghadirkan wahana seperti mini zoo, science center, spinning coaster, dan water park.
Harga tiketnya sekitar Rp30.000, buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB.
Tempat ini cocok untuk wisata keluarga Banyuwangi yang ingin bermain sambil belajar.


7. Taman Gandrung Terracotta: Seribu Patung Penari di Tengah Sawah

Banyuwangi juga dikenal dengan Tari Gandrung, simbol rasa syukur masyarakat setelah panen. Untuk menghormati budaya tersebut, dibangunlah Taman Gandrung Terracotta di Desa Tamansari, Licin.

Taman ini menampilkan lebih dari 1.000 patung penari Gandrung dari tanah liat yang berdiri megah di tengah persawahan hijau.
Tiket masuknya sekitar Rp10.000, buka dari 06.00–18.00 WIB.
Suasana sore di sini sangat menawan, saat sinar matahari senja menyelimuti patung-patung itu seolah sedang menari bersama angin.


8. Teluk Hijau (Green Bay): Pantai Perawan di Meru Betiri

Bagi pencinta pantai tenang dan alami, Teluk Hijau atau Green Bay adalah surga tersembunyi di Taman Nasional Meru Betiri. Warna air lautnya tampak hijau karena pantulan alga di dasar laut, berpadu dengan pasir putih lembut.

Untuk menuju lokasi, kamu perlu melalui Desa Sarongan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau naik perahu kecil.
Biaya masuk kawasan taman nasional sekitar Rp7.500 di akhir pekan.
Aktivitas favorit di sini adalah snorkeling, berenang, atau sekadar menikmati ketenangan alam tanpa gangguan hiruk-pikuk kota.


9. Pulau Tabuhan: Surga Kecil di Tengah Selat Bali

Terletak di utara Selat Bali, Pulau Tabuhan adalah pulau kecil dengan air sebening kristal dan pasir seputih kapas.
Tempat ini populer di kalangan wisatawan mancanegara untuk snorkeling, diving, dan kiteboarding. Anginnya yang kencang membuatnya ideal untuk olahraga selancar layang.

Akses menuju Tabuhan bisa melalui Pelabuhan Bangsring, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan perahu.
Harga tiket masuknya sekitar Rp10.000–Rp15.000.
Pulau ini cocok untuk pelancong yang ingin merasakan suasana eksklusif jauh dari keramaian.


10. Bangsring Underwater: Wisata Bahari dan Konservasi Laut

Masih di kawasan Wongsorejo, Bangsring Underwater menawarkan konsep wisata bahari berkelanjutan.
Daya tarik utamanya adalah Rumah Apung, tempat penangkaran hiu dan konservasi terumbu karang yang dikelola masyarakat lokal.

Harga tiket masuknya Rp5.000, dengan biaya tambahan untuk sewa alat snorkeling atau perahu.
Tempat ini adalah contoh nyata bagaimana wisata dan konservasi bisa berjalan beriringan, menjaga keindahan laut Banyuwangi untuk generasi mendatang.


sevenstarindonesi


Banyuwangi, Simfoni Alam dan Budaya yang Tak Pernah Habis

Banyuwangi bukan sekadar pintu menuju Bali — ia kini menjadi ikon pariwisata Jawa Timur yang terus memikat wisatawan dunia.
Dari blue fire di Kawah Ijen hingga sabana Baluran, dari patung Gandrung Terracotta hingga ombak G-Land, semua berpadu membentuk harmoni alam dan budaya.

Jadi, jika kamu tengah merencanakan liburan 2025, sempatkan langkahmu ke ujung timur Pulau Jawa.
Karena di sanalah, pesona Banyuwangi menanti — bukan hanya untuk dilihat, tapi juga untuk dirasakan.

Sumber:
Transkrip video YouTube: Rekomendasi Wisata Banyuwangi Terbaru (2025).

                   Channel: -  Mas Bait , Pariwisata Daerah

Penulis : Vivian Dewi

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *