Pesona Banyuwangi 2025, Menyelami Surga Alam dan Budaya di Ujung Timur Jawa
NGLENCER - Banyuwangi hanya dikenal sebagai
gerbang menuju Bali. Namun kini, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini
menjelma menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Dikenal
dengan julukan “The Sunrise of Java”, Banyuwangi menawarkan panorama alam
menakjubkan, budaya lokal yang kuat, hingga inovasi wisata yang terus
berkembang setiap tahun.
Dari fenomena blue fire di
Kawah Ijen hingga sabana eksotis di Taman Nasional Baluran, setiap
sudut Banyuwangi adalah undangan bagi para pelancong untuk jatuh cinta pada
harmoni alam dan budaya.
1.
Kawah Ijen: Api Biru yang Mendunia
Tak lengkap membicarakan wisata
Banyuwangi 2025 tanpa menyebut Kawah Ijen. Gunung berapi aktif di
perbatasan Banyuwangi–Bondowoso ini terkenal dengan fenomena blue fire,
api biru alami yang hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia: Islandia dan
Indonesia.
Pendakian biasanya dimulai dari
pos Paltuding, menempuh jarak sekitar 3 kilometer menuju kawah.
Pemandangan danau berwarna hijau toska di puncak menjadi hadiah tak ternilai
bagi setiap pendaki.
Harga tiket masuk kawasan ini berkisar antara Rp5.000–Rp30.000 untuk
wisatawan domestik dan Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara.
Waktu terbaik berkunjung: April–Oktober, saat cuaca cerah dan jalur pendakian
aman.
2.
De Djawatan Benculuk: Hutan Magis ala Lord of the Rings
Jika kamu mencari suasana magis
dan sejuk, De Djawatan Benculuk adalah jawabannya. Terletak di Kecamatan
Cluring, hutan ini dipenuhi ratusan pohon trembesi raksasa yang
menciptakan nuansa layaknya hutan Fangorn di film The Lord of the Rings.
Cahaya matahari yang menembus di
antara dedaunan menciptakan efek visual memesona—sempurna untuk berburu foto
Instagramable.
Tiket masuknya hanya Rp7.500, dengan jam operasional 08.00–17.00 WIB.
Tak heran jika De Djawatan kini menjadi salah satu tempat wisata di
Banyuwangi yang paling sering muncul di media sosial.
Baca Juga :6 Wisata Alam Tersembunyi di Banyuwangi yang Masih Sepi Pengunjung
3.
Taman Nasional Baluran: Little Africa van Java
Menjelajah Taman Nasional
Baluran serasa berada di sabana Afrika. Hamparan padang rumput luas, latar
Gunung Baluran, dan satwa liar seperti banteng, rusa, serta burung merak
menjadikan kawasan ini dijuluki “Little Africa van Java”.
Selain sabana Bekol, kamu juga
bisa berkunjung ke Pantai Bama, spot snorkeling dan fotografi yang
indah.
Harga tiket masuk berkisar antara Rp16.000–Rp51.000 (domestik) dan Rp150.000–Rp255.000
(mancanegara).
Datanglah saat pagi atau sore hari agar bisa menikmati pemandangan cahaya
keemasan di balik savana.
4.
Pantai Plengkung (G-Land): Surga Surfing Dunia
Di ujung selatan Banyuwangi, ada Pantai
Plengkung atau lebih dikenal sebagai G-Land—salah satu dari tujuh
spot surfing terbaik di dunia. Ombaknya bisa mencapai 6 meter, menarik
perhatian peselancar profesional dari berbagai negara.
Pantai ini berada di dalam
kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dapat diakses melalui Desa
Grajagan menggunakan mobil Jeep atau perahu sewaan.
Harga tiketnya sekitar Rp15.000 per orang.
Selain surfing, wisatawan juga dapat menikmati panorama hutan tropis,
berkemah, atau sekadar bersantai di tepi laut dengan deburan ombak sebagai
musik alami.
5.
Taman Nasional Alas Purwo: Misteri dan Keindahan yang Lestari
Dikenal dengan cerita mistisnya, Taman
Nasional Alas Purwo menyimpan keindahan yang tak kalah memukau. Terletak di
Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo, taman ini memiliki berbagai ekosistem:
dari hutan bambu, hutan bakau, hingga savana Sadengan yang
luas.
Di sini, kamu bisa melihat satwa
liar seperti banteng Jawa, merak, hingga macan tutul dari menara pandang.
Harga tiket masuk: Rp5.000 (weekday) dan Rp7.500 (weekend).
Selain menjelajah hutan, kamu bisa mengunjungi Pantai Pancur atau berkemah
di area terbuka. Tempat ini ideal bagi pecinta alam dan fotografer satwa
liar.
6.
Banyuwangi Park: Wahana Edukasi dan Rekreasi Keluarga
Untuk wisata keluarga, Banyuwangi
Park hadir sebagai pilihan baru di 2025. Berada di Kecamatan Kabat, taman
ini merupakan proyek dari Jawa Timur Park Group—pengelola Jatim Park di
Malang.
Mengusung konsep rekreasi dan
edukasi, Banyuwangi Park menghadirkan wahana seperti mini zoo, science
center, spinning coaster, dan water park.
Harga tiketnya sekitar Rp30.000, buka setiap hari pukul 08.00–17.00
WIB.
Tempat ini cocok untuk wisata keluarga Banyuwangi yang ingin bermain
sambil belajar.
7.
Taman Gandrung Terracotta: Seribu Patung Penari di Tengah Sawah
Banyuwangi juga dikenal dengan Tari
Gandrung, simbol rasa syukur masyarakat setelah panen. Untuk menghormati
budaya tersebut, dibangunlah Taman Gandrung Terracotta di Desa
Tamansari, Licin.
Taman ini menampilkan lebih
dari 1.000 patung penari Gandrung dari tanah liat yang berdiri megah di
tengah persawahan hijau.
Tiket masuknya sekitar Rp10.000, buka dari 06.00–18.00 WIB.
Suasana sore di sini sangat menawan, saat sinar matahari senja menyelimuti
patung-patung itu seolah sedang menari bersama angin.
8.
Teluk Hijau (Green Bay): Pantai Perawan di Meru Betiri
Bagi pencinta pantai tenang dan
alami, Teluk Hijau atau Green Bay adalah surga tersembunyi di Taman
Nasional Meru Betiri. Warna air lautnya tampak hijau karena pantulan alga
di dasar laut, berpadu dengan pasir putih lembut.
Untuk menuju lokasi, kamu perlu
melalui Desa Sarongan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan
kaki atau naik perahu kecil.
Biaya masuk kawasan taman nasional sekitar Rp7.500 di akhir pekan.
Aktivitas favorit di sini adalah snorkeling, berenang, atau
sekadar menikmati ketenangan alam tanpa gangguan hiruk-pikuk kota.
9.
Pulau Tabuhan: Surga Kecil di Tengah Selat Bali
Terletak di utara Selat Bali, Pulau
Tabuhan adalah pulau kecil dengan air sebening kristal dan pasir seputih
kapas.
Tempat ini populer di kalangan wisatawan mancanegara untuk snorkeling, diving,
dan kiteboarding. Anginnya yang kencang membuatnya ideal untuk olahraga
selancar layang.
Akses menuju Tabuhan bisa melalui
Pelabuhan Bangsring, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan
perahu.
Harga tiket masuknya sekitar Rp10.000–Rp15.000.
Pulau ini cocok untuk pelancong yang ingin merasakan suasana eksklusif jauh
dari keramaian.
10.
Bangsring Underwater: Wisata Bahari dan Konservasi Laut
Masih di kawasan Wongsorejo, Bangsring
Underwater menawarkan konsep wisata bahari berkelanjutan.
Daya tarik utamanya adalah Rumah Apung, tempat penangkaran hiu dan
konservasi terumbu karang yang dikelola masyarakat lokal.
Harga tiket masuknya Rp5.000,
dengan biaya tambahan untuk sewa alat snorkeling atau perahu.
Tempat ini adalah contoh nyata bagaimana wisata dan konservasi bisa berjalan
beriringan, menjaga keindahan laut Banyuwangi untuk generasi mendatang.

Banyuwangi,
Simfoni Alam dan Budaya yang Tak Pernah Habis
Banyuwangi bukan sekadar pintu
menuju Bali — ia kini menjadi ikon pariwisata Jawa Timur yang terus
memikat wisatawan dunia.
Dari blue fire di Kawah Ijen hingga sabana Baluran, dari patung
Gandrung Terracotta hingga ombak G-Land, semua berpadu membentuk
harmoni alam dan budaya.
Jadi, jika kamu tengah
merencanakan liburan 2025, sempatkan langkahmu ke ujung timur Pulau Jawa.
Karena di sanalah, pesona Banyuwangi menanti — bukan hanya untuk
dilihat, tapi juga untuk dirasakan.
Sumber:
Transkrip video YouTube: Rekomendasi Wisata Banyuwangi Terbaru (2025).
Channel: - Mas Bait , Pariwisata Daerah
Penulis : Vivian Dewi


.webp)