Selasa, 28 Oktober 2025

Colenak, Keajaiban Tape Bakar Bandung yang Disiram Saus Gula Kelapa Khas

Colenak, Keajaiban Tape Bakar Bandung yang Disiram Saus Gula Kelapa Khas

NGLENCER - Di tengah gemerlap kota Bandung yang selalu dipenuhi inovasi kuliner, terselip sebuah Kudapan Tradisional yang keberadaannya tak lekang oleh waktu: Colenak. Jajanan ini bukan sekadar penganan, melainkan sebuah warisan rasa yang menyimpan filosofi kesederhanaan dan kehangatan. Nama Colenak sendiri adalah akronim cerdas dari frasa Sunda: "dicocol enak"—sebuah deskripsi yang sempurna untuk pengalaman menyantapnya.

Melangkah lebih jauh dari sekadar singkatan, Colenak adalah perpaduan harmonis antara Tape Bakar yang lembut dengan siraman Saus Gula Kelapa Khas yang kaya rasa. Kisah kudapan manis ini telah mengakar kuat dalam Kuliner Legendaris Priangan, menjadi saksi bisu perkembangan kota sejak dulu kala. Memahami Colenak berarti menyelami lebih dalam kekayaan cita rasa Nusantara.

 

Peuyeum Sampeu: Jiwa dari Colenak

Inti dari Colenak terletak pada bahan bakunya, yaitu peuyeum atau Tape Singkong. Dalam bahasa Sunda, ini sering disebut Peuyeum Sampeu. Peuyeum bukanlah singkong biasa; ia adalah singkong yang telah melalui proses Fermentasi Singkong yang panjang dan teliti. Proses ini mengubah pati menjadi gula dan menghasilkan tekstur lembut serta rasa manis-asam yang khas.


Baca Juga: Mie Kocok Bandung Asli: Kuah Kaldu Sapi Hangat untuk Penghangat Tubuh



Kualitas peuyeum sangat menentukan kelezatan akhir Colenak. Peuyeum yang baik harus memiliki tekstur yang kenyal namun tidak terlalu lembek, dengan kadar air yang pas. Saat dibakar, kandungan gula tinggi pada peuyeum inilah yang menciptakan keajaiban.

 

Seni Membakar dan Aroma Bakaran yang Menggoda

Proses membakar Tape Singkong adalah tahap krusial yang mengubah karakter peuyeum. Tape diletakkan di atas bara api, kini banyak juga yang menggunakan panggangan modern, namun sentuhan bara api tradisional diyakini memberikan Aroma Bakaran yang lebih autentik.

Saat panas menyentuh permukaan peuyeum, gula di dalamnya mulai mencair dan mengalami karamelisasi. Ini menciptakan lapisan luar yang sedikit gosong dan berkaramel, menghasilkan tekstur luar yang agak crispy namun tetap lembut di bagian dalam.

Bagian Peuyeum yang sedikit gosong karena karamelisasi inilah yang dianggap oleh para penikmat sejati sebagai bagian terenak dari Colenak. Sensasi manis yang intens berpadu dengan smokiness dari proses pembakaran adalah pengalaman rasa yang unik. Setelah matang, Tape Bakar ini siap disajikan sebagai panggung utama.

 

Saus Gula Kelapa Khas: Sang Kekasih Sejati

Colenak tidak akan lengkap tanpa pasangannya, yaitu saus siraman. Saus ini merupakan perpaduan sederhana namun genius dari gula merah (gula aren) dan parutan kelapa. Dikenal juga sebagai Saus Kinca kelapa, cairan manis gurih inilah yang menjadikan Colenak berhak menyandang gelar "dicocol enak".

 

Menyingkap Rahasia Rasa Manis Gurih

Pembuatan Saus Gula Kelapa Khas ini memerlukan ketelitian. Gula merah dimasak bersama air hingga larut sempurna dan mengental. Kemudian, parutan kelapa segar—yang sebaiknya tidak terlalu tua—dimasukkan dan dimasak hingga matang. Penambahan sedikit garam dan daun pandan adalah trik rahasia untuk menyeimbangkan dan memperkaya rasa.

  • Gula Merah/Aren: Menyumbang rasa manis dengan hint karamel yang dalam.
  • Parutan Kelapa: Menambahkan Rasa Manis Gurih dan tekstur yang sedikit kasar, memberikan kontras yang menyenangkan pada Tape Bakar yang lembut.
  • Garam dan Pandan: Menguatkan keseluruhan profil rasa, menjadikannya gurih, tidak hanya sekadar manis.


Hasilnya adalah saus yang kental, berwarna cokelat gelap, dengan aroma kelapa yang harum. Ketika Tape Bakar yang hangat dan berkaramel dicocol atau disiram dengan saus ini, terciptalah keseimbangan rasa yang memanjakan lidah.

 

Colenak Sebagai Simbol Gastronomi Sunda

Lebih dari sekadar Jajanan Khas Sunda, Colenak memiliki nilai historis yang tinggi. Kudapan ini telah melintasi batas-batas lokal dan menjadi duta kuliner dalam acara-acara besar.

Kisah tentang bagaimana Colenak menjadi suguhan istimewa dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955, membuktikan bahwa kesederhanaan rasa lokal mampu bersanding dengan hidangan internasional. Colenak bukan hanya makanan; ia adalah narasi budaya. Ia merepresentasikan kecerdasan masyarakat Sunda dalam mengolah hasil bumi lokal—singkong—menjadi hidangan yang istimewa.

Saat ini, para penjual Colenak mungkin telah berinovasi dengan menambahkan varian rasa seperti durian, nangka, atau keju. Namun, esensi dari Tape Bakar yang hangat dan Saus Gula Kelapa Khas yang otentik tetap menjadi daya tarik utamanya.

 

nglencer.id

Cara Menikmati Colenak yang Sempurna

Untuk mendapatkan pengalaman Colenak yang sempurna, carilah kudapan ini yang masih hangat. Biarkanlah sensasi hangat dari Tape Bakar bertemu dengan Saus Gula Kelapa Khas yang kaya.

Cocolkan potongan peuyeum tebal ke dalam saus, pastikan ia terlumuri dengan baik. Gigitan pertama akan memberikan kombinasi tekstur lembut peuyeum, lapisan karamel yang sedikit kenyal, dan ledakan Rasa Manis Gurih dari saus kelapa.

Colenak adalah pengingat bahwa kelezatan sejati seringkali ditemukan dalam resep yang paling sederhana dan tradisional. Makanan ini layak menjadi penutup santap yang sempurna, atau sebagai teman menikmati secangkir kopi hangat di sore hari di Kota Bandung. Jelajahi keajaiban Colenak, dan biarkan lidah Anda merasakan kehangatan Kuliner Legendaris ini.


Penulis : Wilda Maulidia (lid)

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *