Rabu, 29 Oktober 2025

Bandros Nampol, Resep Kue Tradisional Kelapa yang Gurih dan Lembut

Bandros Nampol, Resep Kue Tradisional Kelapa yang Gurih dan Lembut

NGLENCER - Melintasi jantung Kue Tradisional Bandung, kita akan menemukan sebuah kudapan mungil berbentuk perahu yang melegenda: Bandros. Di antara serbuan makanan modern,

Kue Bandros tetap berdiri tegak, memancarkan Rasa Gurih Alami yang otentik dan tekstur yang begitu lembut hingga mencuri perhatian siapa pun yang mencicipinya. Frasa "Bandros Nampol" bukan sekadar julukan; ia adalah pengakuan bahwa Bandros yang sempurna mampu memberikan impact rasa yang kuat dan memuaskan.

Kudapan ini, yang sering disamakan dengan Kue Pancong (meski memiliki sedikit perbedaan geografis dan komposisi adonan), adalah perayaan atas kesederhanaan bahan baku lokal: Tepung Beras, santan, dan kelapa parut. Inilah Jajanan Pasar yang membawa kita kembali ke masa di mana rasa asli adalah keutamaan.

 

Rahasia Adonan: Santan Kelapa dan Tepung Beras

Kekuatan utama Bandros Nampol terletak pada adonannya. Komposisi dasarnya sangat minimalis, namun proses pencampuran yang tepatlah yang menghasilkan tekstur istimewa—gurih, renyah di luar, dan sangat lembut di dalam.


Baca Juga: Duel Salad Sunda, Mana yang Lebih Segar, Lotek atau Karedok?


Keajaiban Santan Kelapa Murni

Penggunaan Santan Kelapa yang kental adalah kunci yang tidak bisa ditawar. Santan Kelapa bertindak sebagai elemen pelarut sekaligus penyumbang lemak yang memberikan karakter Rasa Gurih Alami Bandros. Santan terbaik adalah yang segar, bukan instan, karena ia memberikan aroma kelapa yang lebih kaya dan mendalam.

Di sisi lain, Bandros umumnya menggunakan Tepung Beras sebagai bahan utama. Tepung beras inilah yang menjamin tekstur akhir Bandros tetap lembut dan ringan, berbeda dengan kue sejenis yang mungkin menggunakan tepung terigu lebih banyak. Perpaduan ini menciptakan dasar kue yang creamy dan airy.

Kelapa Parut: Penentu Karakter Gurih

Unsur pembeda utama Bandros, dan faktor yang membuatnya begitu 'nampol', adalah kelapa parut. Kelapa parut segar dicampurkan langsung ke dalam adonan. Kelapa parut ini harus setengah tua, tidak terlalu muda agar teksturnya masih terasa saat dikunyah, dan tidak terlalu tua sehingga tidak kering.

Saat dipanggang, parutan kelapa ini tidak hanya memperkuat Rasa Gurih Alami, tetapi juga menambahkan sensasi tekstur yang chewy dan nutty. Sebagian pedagang memilih kelapa parut yang telah diperas santannya, namun Bandros yang benar-benar nampol adalah yang menyertakan kelapa parutnya secara utuh.

 

Memanggang Bandros: Penggunaan Cetakan Khusus

Proses memasak Bandros adalah ritual tersendiri. Kue ini dipanggang dalam Cetakan Khusus yang berbentuk cekungan panjang setengah lingkaran, menyerupai gerbong kereta api—sebuah referensi tak langsung ke sejarah kota Bandung sebagai kota kereta api.

Karena kemiripannya, kudapan ini sering disamakan dengan Kue Pancong, meskipun di beberapa daerah, Pancong identik dengan adonan yang lebih manis, sementara Bandros lebih fokus pada rasa kelapa gurih.Penting untuk diperhatikan, cetakan Bandros harus dipanaskan dengan api kecil yang stabil.

 

Teknik Memanggang untuk Hasil Lembut

Untuk menghasilkan Bandros yang benar-benar Gurih dan Lembut, beberapa teknik harus diterapkan:

  1. Panaskan Cetakan: Cetakan harus panas sempurna sebelum adonan dituang dan diolesi sedikit minyak atau margarin.
  2. Api Kecil Stabil: Kunci kelembutan Bandros adalah proses pemanggangan yang lambat. Api kecil memastikan kue matang merata tanpa gosong di luar.
  3. Tutup Adonan: Setelah adonan dituang, cetakan harus segera ditutup. Uap panas yang terperangkap akan membantu Bandros mengembang dan matang secara merata, menjadikannya empuk dari dalam.


Teknik ini menghasilkan Bandros dengan bagian bawah yang krispi dan berwarna cokelat keemasan, sementara bagian atasnya tetap putih, lembut, dan siap ditaburi gula atau topping lainnya.

 

Bandros: Dari Resep Klasik hingga Inovasi Kekinian

Meskipun Resep Klasik Bandros hanya melibatkan taburan gula pasir di atasnya setelah matang—memberikan kontras antara manis, gurih, dan hangat—Bandros kini telah berevolusi menjadi camilan yang akrab dengan selera modern.

 

Pesona Resep Klasik

Bandros tradisional, dengan taburan gula pasir, adalah perwujudan kesempurnaan rasa sederhana. Gula pasir yang meleleh karena panasnya kue menciptakan sensasi melting yang khas. Bandros klasik adalah teman ideal untuk kopi atau teh pahit di sore hari, menawarkan kehangatan yang merangkul memori.

 

nglencer.id

Bandros di Era Modern

Saat ini, kita dapat menemukan Bandros yang diolah dengan sentuhan kekinian. Mulai dari Kue Bandros topping keju parut, cokelat leleh, green tea, hingga red velvet. Inovasi ini membuktikan bahwa Kue Tradisional Bandung ini sangat adaptif. Meskipun topping modern menambah daya tarik visual dan rasa yang lebih bervariasi, esensi dari adonan Santan Kelapa dan Tepung Beras yang gurih tetap menjadi fondasi utamanya.

Pada akhirnya, Kue Bandros adalah lebih dari sekadar makanan. Ia adalah cerminan dari warisan kuliner yang berhasil dijaga dan dikembangkan. Menggigit Bandros Nampol berarti menikmati sepotong sejarah Bandung yang Gurih dan Lembut secara bersamaan. Inilah Jajanan Pasar yang patut Anda eksplorasi, baik dengan Resep Klasik atau sentuhan inovasi terbaru.


Penulis : Wilda Maulidia (lid)

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *