Minggu, 16 November 2025

Awug Beras Khas Jawa Barat, Resep Kue Tradisional Kukus Gula Merah

Awug Beras Khas Jawa Barat, Resep Kue Tradisional Kukus Gula Merah

NGLENCER - Di tengah gempuran aneka hidangan penutup modern, Awug Beras tetap berdiri kokoh sebagai salah satu kue tradisional paling dicintai dari Jawa Barat. Bukan sekadar makanan, Awug adalah representasi dari kesederhanaan, kearifan lokal, dan kekayaan cita rasa Nusantara.

Hidangan ini, yang secara harfiah berarti "dikukus" dalam bahasa Sunda, menawarkan perpaduan tekstur yang lembut namun padat, serta rasa manis alami yang berasal dari gula merah atau gula aren terbaik. Bagi masyarakat Sunda, makanan khas Sunda ini adalah lambang kehangatan, sering disajikan saat acara keluarga atau sebagai camilan sore yang mengenyangkan.

 

Filosofi dan Teknik di Balik Kue Kukus Sempurna

Keunikan Awug terletak pada proses pembuatannya. Tidak seperti kebanyakan kue basah yang mengandalkan adonan cair, Awug terbuat dari tepung beras kasar (atau beras yang ditumbuk) yang dikukus berlapis-lapis. Teknik ini menghasilkan tekstur yang khas, di mana butiran tepung beras masih terasa, namun melebur lembut di mulut bersama lelehan gula.

 

Baca Juga: Nasi Kalong Paling Legendaris, Sensasi Nasi Hitam Rempah Tengah Malam


Kombinasi Tiga Elemen Kunci

Awug Beras pada dasarnya adalah seni mengombinasikan tiga bahan utama menjadi harmoni yang manis:

  1. Tepung Beras: Sebagai basis dan pembentuk tekstur. Pemilihan kualitas tepung beras sangat menentukan kepadatan akhir kue.
  2. Gula Merah (Gula Aren): Memberikan rasa manis alami yang legit dan warna cokelat yang indah. Gula merah diletakkan di antara lapisan adonan, sehingga saat dikukus, ia meleleh dan meresap ke dalam butiran tepung beras.
  3. Kelapa Parut: Memberikan aroma gurih, tekstur yang berbeda, dan menyeimbangkan rasa manisnya. Kelapa parut biasanya dicampurkan ke dalam adonan atau ditaburkan di atasnya sebagai topping setelah matang.

 

Alat Khusus: Cetakan Ajaib yang Melahirkan Bentuk Khas

Salah satu ciri khas lain dari kue tradisional ini adalah bentuknya. Awug biasanya dikukus menggunakan wadah khusus berbentuk kerucut, sering disebut aseupan, atau kini lebih umum menggunakan cetakan melingkar. Proses pengukusan dilakukan secara berlapis.

Dimulai dengan lapisan adonan tepung beras, lalu lapisan gula merah cincang, kemudian diulangi hingga penuh. Proses ini memastikan distribusi gula merata, sehingga setiap potongan memiliki inti manis yang meleleh. Inilah yang membedakannya dari jenis kue kukus lain.

 

Sejarah Rasa dari Dapur Pedesaan

Sejarah Awug Beras erat kaitannya dengan kehidupan pedesaan di Jawa Barat, di mana beras, kelapa, dan gula aren adalah komoditas yang mudah ditemukan. Jajanan pasar ini tercipta dari kebutuhan akan camilan yang mengenyangkan, lezat, dan mudah dibuat tanpa peralatan yang rumit. Awug adalah hidangan yang jujur, merefleksikan kesuburan tanah Pasundan.


Baca Juga: Geco (Tauge Tauco), Kuliner Langka Cianjur yang Wajib Dicoba di Bandung


Popularitas Awug Beras tidak pernah pudar. Meskipun kini banyak jajanan pasar modern bermunculan, Awug tetap menjadi pilihan favorit karena menawarkan nostalgia dan rasa otentik yang tak tergantikan.

Keberadaannya di berbagai kota, khususnya di Bandung dan sekitarnya, menjadi pengingat akan warisan kuliner nusantara yang kaya. Mencicipi kue tradisional ini adalah sebuah perjalanan kembali ke masa lalu, merasakan kemanisan yang sederhana dan murni.

 

Resep Warisan: Panduan Praktis Membuat Awug Beras

Meskipun terlihat sederhana, membuat Awug Beras yang sempurna membutuhkan kesabaran dan perhatian pada detail. Berikut adalah kunci utama dalam meracik makanan khas Sunda ini:

  1. Persiapan Tepung: Gunakan tepung beras yang dikeringkan dan diayak kasar. Ini penting agar tekstur Awug tidak terlalu halus seperti kue mangkok, melainkan memiliki sensasi "berbutir."
  2. Pemberian Garam: Tambahkan sedikit garam pada adonan tepung beras dan kelapa parut. Garam berfungsi sebagai penyeimbang rasa, mengangkat rasa gurih kelapa dan mempertegas manisnya gula merah.
  3. Teknik Pengukusan: Pastikan air kukusan sudah mendidih kuat sebelum cetakan Awug dimasukkan. Pengukusan yang stabil selama kurang lebih satu jam adalah kunci untuk memastikan tepung beras matang sempurna dan gula merah meleleh sepenuhnya, meresap ke seluruh bagian.

 

nglencer.id

Untuk penyajian, Awug Beras paling nikmat dinikmati saat masih hangat. Uap panasnya membawa aroma manis gula aren yang menggugah selera, dan tekstur lembutnya menjamin kepuasan.

Mempertahankan Awug Beras bukan hanya melestarikan resep kue tradisional semata, tetapi juga menjaga bagian penting dari identitas kuliner Jawa Barat. Sebagai kue kukus dengan cita rasa gula merah yang kuat, Awug patut mendapat sorotan lebih sebagai warisan kuliner yang tak lekang dimakan waktu. Pengalaman menikmati kue ini adalah sebuah keharusan bagi setiap pecinta kuliner nusantara.

 

Penulis : Wilda Maulidia (lid)

Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *