Adakah Camilan Tradisional Singosari yang Hanya Muncul Setahun Sekali?
Singosari. Mendengar namanya, benak kita mungkin langsung berkelana ke era gemilang Kerajaan Singhasari dengan peninggalan candi-candinya yang megah. Namun, di balik jejak sejarah yang kokoh, Singosari menyimpan warisan lain yang tak kalah berharga: kekayaan kulinernya. Di antara deretan jajanan yang menggoda, pernahkah Anda bertanya, adakah camilan tradisional khas Singosari yang hanya bisa kita temui pada musim-musim tertentu saja?Sebuah pertanyaan sederhana yang ternyata membuka pintu ke sebuah penelusuran menarik tentang hubungan antara alam, tradisi, dan semangkuk rasa.
Menelisik Jejak Musim dalam Khazanah Rasa
Di era modern di mana semua bahan pangan seakan tersedia sepanjang tahun, konsep “makanan musiman” mungkin terdengar sedikit usang. Namun bagi kuliner tradisional, ritme alam adalah seorang konduktor utama. Jajanan sering kali lahir dari apa yang sedang melimpah di kebun dan sawah.
Di Singosari, konsep ini tidak selalu berarti sebuah camilan akan benar-benar lenyap dari peredaran. Sering kali, ini lebih tentang momentum.
Sebuah jajanan menjadi primadona, rasanya mencapai puncak kelezatan, dan lebih mudah ditemukan karena bahan baku utamanya sedang dalam musim panen terbaiknya. Inilah “musiman” dalam kearifan lokal.
Para Bintang di Panggung Musim: Siapa Saja Mereka?
Setelah bertanya ke beberapa penjual jajanan pasar dan warga lokal, beberapa nama muncul sebagai kandidat kuat camilan yang punya “jadwal tayang” khusus di panggung kuliner Singosari.
Ketan Durian: Kehangatan Legit Saat Hujan Menyapa
Jika ada satu camilan yang paling lekat dengan musim, mungkin inilah juaranya. Bayangkan, di tengah hawa sejuk Singosari yang basah oleh rintik hujan, Anda disuguhi semangkuk ketan putih yang pulen dan hangat, lalu disiram dengan saus (atau kuah) durian kental yang aromanya semerbak memenuhi ruangan.
Ketan Durian adalah perayaan sejati saat musim panen durian tiba, biasanya bertepatan dengan musim penghujan. Meskipun beberapa penjual modern mungkin menggunakan durian beku, para pencari rasa otentik akan setuju:
kenikmatan puncaknya hanya bisa dirasakan saat dibuat dari durian segar yang baru jatuh dari pohon. Di luar musimnya, menemukan penjual Ketan Durian yang legendaris ini bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Anda bisa membaca lebih lanjut tentang ragam kuliner lain di sekitar Malang yang juga menarik untuk dicoba.
Jongkong Kelapa Muda: Oase Manis di Tengah Terik
Beralih ke sisi lain kalender, saat matahari sedang terik-teriknya, ada Jongkong Kelapa Muda yang siap menjadi penyelamat. Jajanan ini terbuat dari tepung beras dan santan yang diberi warna hijau dari daun suji, lalu dikukus.
Teksturnya lembut dan lumer di mulut, disajikan dengan sirup gula merah dan potongan kelapa muda yang segar.
Kesegaran kelapa muda inilah yang membuatnya begitu identik dengan musim kemarau.
Saat itulah buah kelapa menghasilkan daging yang paling renyah dan air yang paling manis. Jongkong menjadi pelepas dahaga sekaligus pengganjal perut yang sempurna.
Jadi, Benarkah Mereka ‘Menghilang’ di Luar Musim?
Jawaban dari pertanyaan di judul kita tidaklah hitam-putih. Apakah ada camilan yang 100% absen di luar musimnya? Mungkin sulit untuk mengatakannya secara pasti di zaman sekarang.
Namun, yang jelas adalah roh dan cita rasa terbaik dari jajanan seperti Ketan Durian dan Jongkong Kelapa Muda sangat terikat pada siklus alam.
Mencarinya di luar musim mungkin seperti mencari bunga edelweiss di lembah bukan tidak mungkin, tetapi butuh usaha ekstra dan rasanya mungkin tak akan sama. Pengalaman menyantap Ketan Durian di musim hujan atau menikmati Jongkong di musim panas adalah sebuah pengalaman kuliner yang utuh.
Hal ini mengingatkan kita bahwa sebelum ada kulkas dan teknologi, para leluhur kita sangat pandai dalam mengolah hasil alam menjadi hidangan lezat yang selaras dengan irama musim.
Pada akhirnya, penelusuran ini membuktikan bahwa camilan musiman Singosari bukan sekadar mitos. Ia nyata, meski wujudnya lebih berupa momentum kelezatan daripada sebuah kelangkaan mutlak.
Dan bukankah itu yang membuat petualangan kuliner selalu menarik? Selalu ada kejutan rasa yang menanti di setiap musim yang berbeda.
Pertanyaan yang sering ditanyakan:
1. Jadi, apakah benar ada camilan di Singosari yang hanya ada di musim tertentu?
Tidak sepenuhnya menghilang, tetapi beberapa camilan seperti Ketan Durian menjadi sangat melimpah dan memiliki rasa paling otentik saat musim panen bahan utamanya tiba. Ini lebih tentang “momentum” kenikmatan daripada kelangkaan mutlak.
2. Apa saja contoh paling populer dari camilan musiman Singosari?
Contoh yang paling terkenal adalah Ketan Durian yang identik dengan musim hujan atau musim panen durian, serta Jongkong Kelapa Muda yang kesegarannya sangat cocok dinikmati saat musim kemarau atau cuaca panas.
Penulis: Imel Mardiana Aulia Putri




