Dodol Nganjuk, Oleh-oleh Manis Legendaris yang Selalu Jadi Buruan

NGLENCER - Ketika berbicara soal oleh-olehkhas Nganjuk, ada satu nama yang selalu muncul di benak wisatawan: dodol.
Jajanan manis ini bukan sekadar camilan biasa, melainkan simbol keramahan
masyarakat Nganjuk yang senantiasa menjaga warisan kuliner turun-temurun.
Dengan teksturnya yang kenyal, legit, dan sedikit lengket di jari, dodol
Nganjuk selalu berhasil memikat hati siapa pun yang mencicipinya.
Tak heran, banyak orang
menyebutnya sebagai oleh-oleh wajib yang tak boleh terlewat setiap kali
berkunjung ke kota angin ini. Mari kita telusuri lebih dalam tentang pesona
dodol legendaris dari Nganjuk.
Sejarah
Dodol Nganjuk: Manis yang Tak Pernah Pudar
Dodol sebenarnya bukan makanan
baru di Jawa. Camilan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, kerap hadir dalam
hajatan besar seperti pernikahan, khitanan, hingga syukuran panen. Namun, di
Nganjuk, dodol punya cita rasa khas yang berbeda dari daerah lain.
Konon, resep dodol Nganjuk
diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Awalnya, dodol dibuat hanya
untuk konsumsi keluarga dan acara adat. Lambat laun, rasa manisnya yang unik
membuatnya dilirik sebagai buah tangan favorit. Kini, dodol telah menjelma
menjadi ikon kuliner yang memperkaya identitas Nganjuk di mata wisatawan.
Ciri
Khas Dodol Nganjuk yang Membuatnya Istimewa
Apa yang membuat dodol Nganjuk
begitu digemari? Jawabannya ada pada ciri khas yang sulit ditemukan di tempat
lain.
Tekstur
Legit dan Kenyal
Dodol Nganjuk terkenal dengan
teksturnya yang lembut dan kenyal. Saat digigit, ada sensasi lengket manis yang
melekat di lidah, tetapi tidak membuat enek.
Baca Juga : Dari Dodol Sampai Keripik, Ragam Oleh-oleh Khas Nganjuk yang Paling Diburu Wisatawan
Rasa
Manis Gurih
Perpaduan gula kelapa asli,
santan kental, dan ketan berkualitas tinggi menghadirkan rasa manis gurih yang
pas. Tidak terlalu manis, tidak pula hambar—cukup seimbang untuk dinikmati
segala usia.
Warna
dan Aroma Alami
Tanpa pewarna buatan, dodol
Nganjuk tampil dengan warna cokelat alami hasil dari gula kelapa. Aroma wangi
yang khas membuat siapa pun tergoda mencicipinya.

Ragam
Varian Dodol Nganjuk
Seiring berkembangnya tren
kuliner, dodol Nganjuk tidak hanya tersedia dalam rasa klasik. Kini, banyak
produsen yang menghadirkan varian baru untuk memikat generasi muda.
- Dodol Original – rasa klasik dari gula
kelapa yang autentik.
- Dodol Pandan – hijau alami dengan aroma harum yang segar.
- Dodol Durian – manis legit berpadu aroma durian khas.
- Dodol Cokelat – kombinasi modern antara
tradisi dan tren masa kini.
Varian ini membuat dodol tetap
relevan, sekaligus membuktikan bahwa kuliner tradisional mampu beradaptasi
tanpa kehilangan jati dirinya.
Proses
Pembuatan Dodol Nganjuk
Rahasia kelezatan dodol Nganjuk
ada pada proses pembuatannya yang penuh kesabaran.
- Bahan utama berupa ketan, santan, dan gula kelapa dimasak
dalam kuali besar.
- Adonan diaduk tanpa henti selama berjam-jam
menggunakan pengaduk kayu panjang.
- Api harus dijaga tetap stabil agar dodol tidak
gosong.
- Setelah matang, dodol didiamkan hingga dingin
lalu dipotong atau dibungkus.
Proses ini membutuhkan tenaga
ekstra. Tak heran jika orang sering mengatakan, membuat dodol mengajarkan arti
kesabaran—karena hasil manisnya hanya bisa dinikmati setelah kerja keras yang
panjang.
Di
Mana Bisa Membeli Dodol Nganjuk?
Bagi wisatawan, membeli dodol
Nganjuk sangatlah mudah. Beberapa lokasi yang terkenal antara lain:
- Pusat oleh-oleh di Jalan A. Yani Nganjuk – banyak toko menjual dodol
dalam berbagai kemasan.
- Sekitar Terminal Nganjuk – area favorit wisatawan
karena strategis.
- Sentra produksi desa – beberapa desa pengrajin
masih mempertahankan cara tradisional.
Selain itu, beberapa toko besar
kini juga menjual dodol secara online, sehingga pecinta kuliner bisa memesannya
tanpa harus datang langsung ke Nganjuk.
Harga
dan Tips Membeli Dodol
Harga dodol Nganjuk relatif
terjangkau, berkisar Rp20.000 – Rp50.000 per bungkus, tergantung varian dan
ukuran.
Tips memilih dodol yang baik:
- Perhatikan warna dan aroma, pastikan wangi
gula kelapa masih terasa.
- Pilih dodol dengan kemasan rapi agar lebih
tahan lama.
- Simpan di tempat sejuk dan kering supaya dodol
tidak cepat mengeras.
Dengan perawatan yang tepat,
dodol bisa bertahan hingga 1–2 minggu.

Mengapa
Dodol Nganjuk Jadi Oleh-oleh Wajib?
Ada banyak alasan mengapa dodol
menjadi ikon oleh-oleh khas Nganjuk:
- Rasa autentik yang sulit ditandingi.
- Cocok untuk semua usia, dari anak kecil hingga
orang tua.
- Praktis dibawa pulang sebagai buah tangan.
- Mengandung cerita budaya di balik setiap
potongannya.
Singkatnya, membawa pulang dodol
berarti membawa sepotong kisah manis dari tanah Nganjuk.
Dodol Nganjuk bukan hanya soal
rasa manis yang melekat di lidah. Lebih dari itu, ia adalah warisan budaya yang
terus hidup di tengah masyarakat. Bagi siapa pun yang singgah ke kota angin,
rasanya belum lengkap jika pulang tanpa membawa oleh-oleh manis legendaris ini.
Jadi, kalau perjalanan Anda berikutnya membawa kaki melangkah ke Nganjuk, jangan lupa sisihkan ruang di tas untuk dodol—karena oleh-oleh ini bukan sekadar camilan, melainkan potongan kenangan yang akan terus mengingatkan Anda pada hangatnya kota ini.
seputar
Dodol Nganjuk
1. Berapa lama dodol Nganjuk bisa
bertahan?
Dodol Nganjuk biasanya tahan hingga 1–2 minggu jika disimpan di tempat yang
sejuk dan kering. Beberapa varian dengan kemasan vakum bisa bertahan lebih
lama.
2. Apa perbedaan dodol Nganjuk
dengan dodol Garut?
Perbedaannya terletak pada bahan dan tekstur. Dodol Garut biasanya lebih lembek
dan manis pekat, sedangkan dodol Nganjuk punya tekstur kenyal dengan rasa manis
gurih dari gula kelapa dan santan.
Publisy By : vivian dewi
