Minggu, 05 Oktober 2025

Candi dan Situs Bersejarah di Nganjuk, Jejak Majapahit yang Memikat

tankpan layar by goggle maps

NGLENCER - Nganjuk, sebuah kabupaten di Jawa Timur, ternyata menyimpan warisan sejarah yang luar biasa. Di balik julukannya sebagai Kota Angin, daerah ini berdiri kokoh dengan peninggalan arkeologis yang menjadi saksi bisu kejayaan Majapahit. Dari candi yang masih berdiri gagah hingga situs yang menyimpan fragmen masa lalu, semuanya menghadirkan jejak peradaban yang memikat.

Tak hanya sekadar bangunan tua, candi dan situsbersejarah di Nganjuk adalah pengingat bahwa tanah ini pernah menjadi bagian penting perjalanan budaya Jawa. Setiap bata merah, setiap pahatan batu, seakan berbicara tentang kisah panjang yang membentuk identitas masyarakat hingga kini.


Sejarah Singkat: Majapahit dan Nganjuk

Kerajaan Majapahit yang berdiri pada abad ke-13 hingga 15 M, dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Dalam perjalanannya, wilayah Nganjuk memiliki peran strategis, baik dalam jalur perdagangan maupun penyebaran agama Hindu-Buddha.

Salah satu titik penting dalam sejarah adalah Prasasti Anjuk Ladang yang menyebut Nganjuk sebagai wilayah anugerah bagi para prajurit. Dari sinilah muncul banyak situs bersejarah yang hingga kini masih bisa kita temukan, menjadikan Nganjuk sebagai “museum terbuka” dari masa lalu Jawa kuno.


Baca Juga : 7 Air Terjun Terindah di Nganjuk yang Wajib Kamu Kunjungi

 

Deretan Candi dan Situs Bersejarah di Nganjuk

1. Candi Ngetos

Candi Ngetos adalah ikon sejarah Nganjuk yang paling dikenal. Konon, candi ini dibangun sebagai tempat perabuan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Meski sebagian strukturnya telah hilang dimakan waktu, aura keagungannya masih terasa. Bentuk arsitekturnya khas Majapahit dengan batu merah yang kokoh.

Selain nilai sejarah, kawasan sekitar Candi Ngetos juga menjadi destinasi wisata religi sekaligus budaya. Tak jarang, para peziarah datang untuk merasakan ketenangan dan menyelami jejak spiritual masa lalu.

tangkapan layar by goggle maps

2. Candi Lor

Jika Candi Ngetos identik dengan Majapahit, Candi Lor adalah simbol lahirnya Kabupaten Nganjuk. Di sinilah ditemukan prasasti Anjuk Ladang, yang menandai kemenangan Mpu Sindok atas musuh-musuhnya. Dari kata “Anjuk” inilah nama Nganjuk berasal.

Candi Lor bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga menjadi titik awal perjalanan panjang identitas masyarakat Nganjuk.

3. Candi Kuncir

Terletak di Desa Kuncir, situs ini mungkin tidak setenar Candi Ngetos atau Candi Lor, namun memiliki nilai historis penting. Candi Kuncir diyakini sebagai bagian dari kompleks keagamaan Majapahit. Meski kini hanya tersisa reruntuhan, peneliti meyakini bahwa bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat pemujaan.

4. Candi Rejoso

Beralih ke wilayah Rejoso, Anda bisa menemukan candi bercorak Hindu. Candi ini dianggap sebagai pusat kegiatan keagamaan di masa lalu, terutama terkait dengan penyebaran ajaran Siwaisme. Jejak batu bata dan pahatan yang tersisa menambah daya tarik bagi para peneliti dan pencinta sejarah.

5. Situs Anjuk Ladang

Situs ini tidak kalah penting, karena menjadi saksi awal mula berdirinya Kabupaten Nganjuk. Prasasti Anjuk Ladang menceritakan pemberian tanah kepada prajurit yang berjasa. Keberadaan situs ini menegaskan betapa Nganjuk memiliki hubungan erat dengan sejarah politik dan militer pada masa Mataram Kuno hingga Majapahit.

7. Candi Mbangun dan Candi Sumberbeji

Dua situs ini termasuk peninggalan yang masih terus diteliti oleh arkeolog. Candi Mbangun diyakini sebagai bagian dari kompleks peribadatan, sementara Candi Sumberbeji terkenal karena pernah ditemukan arca perunggu langka di area ini. Temuan tersebut memperkaya bukti bahwa Nganjuk pernah menjadi pusat penting dalam budaya dan seni Majapahit.


Nilai Budaya dan Sejarah

Keberadaan candi dan situs bersejarah di Nganjuk bukan hanya catatan arkeologis, tetapi juga cermin perjalanan budaya Nusantara. Dari Majapahit yang megah, hingga jejak Hindu-Buddha yang berpadu dengan masuknya Islam, semuanya tersimpan di sini.

Bagi masyarakat lokal, situs ini adalah identitas. Bagi wisatawan, situs ini adalah pelajaran. Bagi peneliti, situs ini adalah puzzle sejarah yang tak pernah habis digali.


Pelestarian dan Tantangan

Meski bernilai tinggi, pelestarian situs bersejarah di Nganjuk bukan tanpa tantangan. Beberapa candi sudah mengalami kerusakan karena faktor alam maupun ulah manusia. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya warisan sejarah juga menjadi masalah tersendiri.

Namun, berbagai upaya telah dilakukan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan arkeolog dan komunitas lokal untuk merawat situs, melakukan pemugaran, hingga menjadikannya bagian dari paket wisata edukasi.

sevenstarindonesi

Jejak Majapahit di Nganjuk bukan sekadar sisa masa lalu, melainkan warisan yang memperkaya jati diri bangsa. Mengunjungi candi dan situs sejarah di Nganjuk adalah perjalanan menembus waktu—dari masa keemasan Majapahit hingga lahirnya identitas lokal yang kita kenal sekarang.

Dengan melestarikannya, kita bukan hanya menjaga bangunan, tetapi juga menjaga cerita, kebanggaan, dan warisan yang tak ternilai.

1. Apa candi tertua di Nganjuk yang masih bisa dikunjungi?
Candi Lor dianggap sebagai salah satu candi tertua di Nganjuk, sekaligus cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk melalui Prasasti Anjuk Ladang.

2. Mengapa Nganjuk disebut memiliki jejak Majapahit yang kuat?
Karena banyak candi dan situs di Nganjuk yang berasal dari masa Majapahit, seperti Candi Ngetos dan Candi Rejoso, serta prasasti penting yang menegaskan keterkaitan wilayah ini dengan kerajaan besar tersebut.

Publsh By vivian dewi


Postingan Terkait

Provider Outbound Batu Malang

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *