Pernah nggak sih, Anda lagi keliling di Kota Mojokerto saat angin malam mulai menusuk tulang? Perut tiba-tiba keroncongan, dan otak langsung mencari sinyal makanan hangat berkuah. Mungkin yang terlintas pertama kali adalah soto atau rawon. Eits, tunggu dulu! Ada satu jawara kuliner malam yang jadi primadona warga lokal, sebuah hidangan berkuah yang seringkali tersembunyi di warung-warung sederhana. Bukan, ini bukan soto ayam Lamongan yang sudah tersohor itu.
Bukan juga rawon dengan kuah hitam pekatnya. Makanan ini punya identitasnya sendiri. Kuahnya bening, aromanya khas, dan isiannya... beuh, siap-siap dibuat ketagihan! Penasaran, kan?

Bukan Soto, Jelas Bukan Rawon, Lalu Apa?
Selamat! Rasa penasaran Anda akan segera terbayar. Jawaban dari teka-teki kuliner malam khas Mojokerto ini adalah… Sop Kikil! Ya, Anda tidak salah baca.
Sop Kikil adalah raja tanpa mahkota di panggung kuliner malam Kota Onde-Onde. Saat warung-warung lain mulai menutup pintu, para penjual sop kikil justru baru menyalakan apinya, menebar aroma sedap yang memanggil siapa saja yang lapar.
Ini bukan sekadar makanan pengganjal perut, tapi sudah menjadi bagian dari ritual malam bagi banyak orang.
Apa yang Membuat Sop Kikil Mojokerto Begitu Spesial?
“Memangnya apa bedanya dengan sop kikil di tempat lain?” Mungkin itu yang ada di benak Anda. Tenang, mari kita bedah satu per satu keistimewaannya yang bikin banyak orang rela antre.
Kuah Bening yang Menipu Mata
Jangan terkecoh dengan penampilannya yang bening kekuningan. Sekali seruput, Anda akan langsung sadar kalau kuah ini adalah sebuah mahakarya.
Rasanya gurih ringan, tapi di saat yang bersamaan kaya akan rempah. Aroma jahe, pala, dan lada berpadu harmonis, memberikan sensasi hangat yang langsung menjalar ke seluruh tubuh. Fix, kuah ini adalah definisi dari “sederhana tapi mematikan”.
Primadona Utama: Kikil Sapi Pilihan Inilah bintang utamanya.
Potongan kikil sapi di sini bukan kaleng-kaleng. Direbus dalam waktu yang sangat lama dengan bumbu rahasia, hasilnya adalah kikil dengan tekstur yang empuk sempurna.
Kenyalnya pas, sama sekali tidak alot, dan saat digigit terasa lumer di mulut. Sensasi inilah yang dicari-cari dan membuat para penikmatnya kembali lagi.
Kalau Anda penggemar tekstur kenyal, dijamin bakal auto jatuh cinta.
Pasukan Pendukung yang Wajib Ada
Sebuah hidangan istimewa tak akan lengkap tanpa para pendukungnya. Sop Kikil Mojokerto biasanya disajikan dengan potongan lontong yang padat. Untuk sentuhan akhir, perasan jeruk nipis wajib hukumnya untuk memberikan kesegaran, dan tentu saja, sambal pedas yang nendang untuk menambah gairah makan.
Kombinasi gurih, asam, dan pedas ini benar-benar sempurna.
Ritual Hangat di Bawah Langit Malam Kota Onde-Onde
Menikmati Sop Kikil Mojokerto bukan hanya soal rasa, tapi juga suasana. Anda akan menemukannya di warung-warung tenda atau kedai sederhana di pinggir jalan.
Duduk di kursi plastik, dikelilingi uap panas dari panci besar, sambil mendengarkan riuh rendah obrolan pengunjung lain itulah pengalaman otentik yang tak tergantikan. Ini adalah tempat di mana berbagai kalangan melebur jadi satu, dipersatukan oleh semangkuk kehangatan.
Jadi, lain kali Anda bertandang ke wilayah bersejarah peninggalan Majapahit ini dan merasa lapar di tengah malam, lupakan sejenak pilihan yang biasa. Carilah warung Sop Kikil terdekat.
Rasakan sendiri bagaimana gurihnya kuah dan empuknya kikil menjadi jawaban terbaik untuk perut yang keroncongan. Dijamin, ini akan menjadi salah satu pengalaman kuliner yang tak akan Anda lupakan, sama seperti kelezatan sambel wader khas Mojokerto yang juga legendaris. Selamat mencoba!
Pertanyaan yang sering ditanyakan:
1. Kapan waktu terbaik untuk menikmati Sop Kikil di Mojokerto?
Sop Kikil adalah kuliner malam. Warung-warungnya biasanya mulai buka dari sore hari sekitar pukul 17.00 hingga larut malam, menjadikannya pilihan sempurna untuk makan malam atau pengganjal perut saat begadang.
2. Apakah Sop Kikil rasanya pedas?
Pada dasarnya, kuah sop kikil memiliki rasa gurih dan tidak pedas. Rasa pedas didapatkan dari sambal yang disajikan terpisah, sehingga Anda bisa dengan bebas mengatur tingkat kepedasannya sesuai selera.
Penulis: Imel Mardiana Aulia Putri