Lemet Singkong Blitar, Jajanan Tradisional dengan Rasa Manis Gurih
NGLENCER-Blitar kaya akan kuliner tradisional yang tetap diminati, salah satunya adalah Lemet Singkong. Jajanan sederhana berbahan dasar singkong, gula merah, dan kelapa ini dibungkus daun pisang.
Meskipun sederhana, rasa manis gurih lemet sangat
khas dan merupakan bagian penting dari identitas kuliner Blitar yang
diwariskan turun-temurun.
Asal Usul dan Filosofi
Lemet Singkong
Lemet
singkong
lahir dari kreativitas masyarakat desa yang memanfaatkan bahan lokal. Singkong,
gula merah, dan kelapa parut menjadi kombinasi sempurna dalam balutan daun
pisang. Filosofinya sederhana: memanfaatkan kekayaan alam sekitar untuk
menghadirkan makanan yang bergizi sekaligus nikmat.
Selain
itu, lemet sering hadir dalam acara keluarga, hajatan, hingga momen kebersamaan
di pedesaan. Kehadiran jajanan ini menjadi simbol kesederhanaan dan
kerukunan.
Ciri Khas Lemet Singkong
Blitar
Setiap
daerah mungkin memiliki variasi lemet, namun lemet singkong Blitar memiliki
ciri khas tersendiri yang membuatnya istimewa:
- Aroma Khas Daun
Pisang:
Aroma kuat dan alami yang muncul saat lemet selesai dikukus.
- Rasa Manis
Gurih:
Hasil dari perpaduan gula merah cair yang meleleh dan kelapa parut yang
gurih.
- Tekstur Lembut: Tekstur
singkong parut yang legit dan lembut saat dikunyah.
- Ukuran Pas: Ukuran yang
ideal untuk sekali santap, cocok sebagai camilan ringan atau teman minum
teh.
Bagi
banyak orang, satu gigitan lemet sudah cukup untuk membangkitkan nostalgia
masa kecil.
Cara Membuat Lemet
Singkong
Proses
pembuatan lemet sebenarnya sederhana, namun membutuhkan ketelatenan agar hasilnya
lembut dan matang sempurna:
- Persiapan
Adonan:
Singkong parut dicampur dengan kelapa parut.
- Penambahan Isi: Tambahkan gula
merah serut atau cair sebagai isian di tengah adonan.
- Pembungkusan: Bungkus adonan
dengan daun pisang yang sudah dilayukan (untuk memudahkan proses
pembungkusan).
- Pengukusan: Kukus hingga
matang dan aroma khas daun pisang tercium.
Hasilnya
adalah jajanan yang harum, manis, dan gurih sekaligus
Lemet sebagai Identitas
Budaya Blitar
Lemet
sangat istimewa di Blitar karena hubungannya yang erat dengan budaya
masyarakat:
- Hidangan Acara
Adat:
Lemet sering disajikan pada slametan atau syukuran.
- Jajanan Pasar
Andalan:
Mudah ditemukan di pasar tradisional Blitar setiap pagi, menjadikannya
bagian dari sarapan sehari-hari.
- Simbol
Kerukunan:
Karena sering dibuat bersama-sama dalam keluarga atau saat ada acara,
lemet menyimbolkan kebersamaan.
Bisa
dikatakan, lemet bukan hanya sekadar makanan, melainkan cerita budaya
yang melekat dalam kehidupan masyarakat Blitar
Kenapa Lemet Selalu
Dicari?
Ada
beberapa alasan mengapa lemet singkong tetap eksis dan dicari hingga kini, di
tengah gempuran kuliner modern:
- Rasa Autentik yang tidak
tergantikan.
- Dibuat dari Bahan
Alami, tanpa pengawet.
- Harga Terjangkau, bisa dinikmati
semua kalangan.
- Mudah Ditemukan, baik di pasar
maupun pedagang kaki lima.
Itulah
mengapa lemet singkong tetap mendapat tempat khusus di hati pecintanya
Variasi Lemet di Era
Kekinian
Meski
tetap mempertahankan rasa klasik, beberapa penjual kini menghadirkan variasi
baru agar lemet semakin relevan dan digemari generasi muda:
- Lemet Cokelat: Isiannya
diganti dengan cokelat lumer.
- Lemet Keju: Memadukan cita
rasa tradisional dengan sentuhan modern.
- Lemet Pandan: Memberi warna hijau
alami sekaligus aroma khas
Lemet
singkong khas Blitar
adalah bukti bagaimana makanan sederhana bisa menjadi warisan budaya yang tak
ternilai. Dengan rasa manis gurih, aroma daun pisang, dan cerita tradisi yang
melekat, lemet terus menjadi jajanan yang selalu dirindukan.
Bagi
Anda yang berkunjung ke Blitar, jangan lupa mencoba lemet singkong dan
merasakan sendiri kehangatan yang dibawanya!
Penulis:Frantika Hetmina(Tik)