Brem Madiun Oleh-Oleh Manis yang Melegenda
NGLENCER - Jika Anda berkunjung ke Madiun, ada satu buah tangan yang tak mungkin
terlewatkan: Brem. Bukan sekadar camilan, Brem Madiun adalah sebuah
fenomena rasa. Bayangkan sepotong makanan padat yang seketika lumer di mulut,
meninggalkan perpaduan rasa manis, sedikit asam, dan diakhiri dengan sensasi
dingin yang unik. Inilah pesona yang membuat oleh-oleh khas Madiun ini
begitu melegenda.
Bagi banyak orang, Brem adalah kenangan—tentang perjalanan kereta api
yang melintasi Madiun atau tentang kotak oleh-oleh yang dibawa pulang sanak
saudara. Namun, di balik bentuknya yang sederhana, tersimpan proses pembuatan
yang rumit dan sejarah yang panjang. Mari kita selami lebih dalam dunia Brem
Madiun, sang primadona jajanan khas Madiun yang manis dan penuh
kejutan.
Apa Sebenarnya Brem
Madiun Itu?
Bagi yang belum familiar, Brem mungkin akan menimbulkan rasa penasaran.
Apakah ini kue, permen, atau cokelat putih? Jawabannya, bukan ketiganya.
Makanan Unik dari Sari Tape Ketan Secara esensial, Brem
Madiun adalah makanan padat yang terbuat dari sari tape ketan. Prosesnya
melibatkan fermentasi beras ketan, yang kemudian diambil sarinya, dimasak, dan
dikeringkan hingga mengeras menjadi lempengan-lempengan berwarna putih
kekuningan. Karena bahan dasarnya adalah hasil fermentasi, Brem memiliki aroma
dan rasa yang sangat khas, berbeda dari camilan manis lainnya.
Dua Wajah Brem Padat dan Cair Penting untuk diketahui bahwa Brem tidak hanya ada di
Madiun. Terdapat beberapa jenis Brem di Indonesia. Ada Brem padat dari Wonogiri
yang bentuknya bulat dan lebih tipis. Lalu ada Brem cair dari Bali yang dikenal
sebagai arak Bali. Namun, Brem Madiun memiliki identitasnya sendiri
dengan bentuk balok tebal dan tekstur padat yang langsung lumer saat menyentuh
lidah.
Menelusuri Jejak Sejarah Brem yang Melegenda
Keberadaan Brem di Madiun bukanlah cerita baru. Jajanan ini memiliki
akar sejarah yang dalam, tumbuh dari kreativitas masyarakat lokal dalam
mengolah hasil bumi.
Berawal dari Industri Rumahan Sejarah mencatat bahwa
industri Brem mulai berkembang di desa-desa sekitar Madiun, terutama di wilayah
Caruban, sejak awal abad ke-20. Pada mulanya, ini adalah industri
rumahan berskala kecil. Para pengrajin memanfaatkan hasil panen beras ketan
yang melimpah dan mengolahnya melalui teknik fermentasi beras ketan yang
diwariskan turun-temurun.
Dari Jajanan Lokal Menjadi Ikon Oleh-Oleh Popularitas Brem
meroket seiring dengan berkembangnya jalur transportasi, terutama kereta api.
Madiun yang menjadi salah satu perlintasan penting di Jawa membuat Brem mudah
diakses oleh para pelancong. Kemasannya yang praktis dan rasanya yang unik
menjadikannya buah tangan yang ideal. Secara perlahan tapi pasti, Brem
berevolusi dari sekadar camilan khas lokal menjadi duta kuliner dan ikon
oleh-oleh khas Madiun yang dikenal seantero negeri.
Sensasi Unik Brem
Madiun Lumer dan Dingin di Mulut
Inilah bagian yang membuat Brem Madiun begitu istimewa dan sulit
dilupakan. Pengalaman menyantapnya melibatkan beberapa tahapan rasa yang unik.
Perpaduan Rasa Manis dan Asam yang Khas Saat pertama kali
masuk ke mulut, Brem akan menyajikan rasa manis yang lembut. Namun, jangan
berhenti di situ. Beberapa detik kemudian, rasa manis itu akan diimbangi oleh
tendangan rasa asam yang menyegarkan, sebuah ciri khas dari hasil fermentasi.
Perpaduan rasa brem yang kompleks inilah yang membuatnya tidak
membosankan.
Fenomena "Semriwing" Sensasi Dingin yang Mengejutkan Setelah lumer, Brem
akan meninggalkan sensasi dingin di rongga mulut, sering disebut sebagai
efek "semriwing". Sensasi ini muncul dari kandungan alkohol dalam
kadar sangat rendah yang terbentuk selama proses fermentasi. Efek inilah yang
menjadi "kejutan" menyenangkan dan membuat orang ingin mencobanya
lagi dan lagi.
Di Balik Kelezatan
Brem Proses Pembuatan yang Penuh Ketelitian
Membuat Brem Madiun bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan kesabaran,
ketelitian, dan keahlian yang diwariskan antargenerasi. Proses pembuatan
brem melibatkan beberapa tahapan krusial.
·
Pemilihan Beras Ketan Kualitas Terbaik Semua berawal dari
bahan baku. Hanya beras ketan pilihan dengan kualitas terbaik yang digunakan
untuk memastikan hasil akhir yang sempurna.
·
Fermentasi Proses Kunci Penentu Rasa Beras ketan yang telah
dimasak kemudian didinginkan dan diberi ragi untuk memulai proses fermentasi.
Tahap ini bisa memakan waktu berhari-hari. Selama fermentasi inilah tape ketan
terbentuk, yang menjadi cikal bakal rasa brem yang khas.
·
Pengepresan dan Pemasakan Sari Tape Tape ketan yang sudah
matang kemudian diperas untuk diambil sarinya. Sari tape ketan inilah
yang menjadi bahan utama Brem. Sari tape kemudian dimasak dalam wajan besar
dengan api yang terkontrol sambil terus diaduk hingga mengental. Proses ini
membutuhkan keahlian khusus agar tidak gosong dan kekentalannya pas.
·
Pengendapan dan Pengeringan Hingga Padat Setelah adonan
mengental, adonan dicetak dalam loyang-loyang besar dan didiamkan selama
beberapa jam hingga semalaman agar mengendap dan mulai mengeras. Setelah itu,
adonan dipotong menjadi bentuk balok khas Brem dan dijemur atau dioven hingga
benar-benar kering dan padat.
Tips Memilih dan
Menikmati Brem Madiun
Bagi Anda yang ingin membeli Brem sebagai oleh-oleh, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
·
Cara Membedakan Brem Berkualitas Pilihlah Brem yang
memiliki warna putih kekuningan yang cerah dan bersih. Hindari yang warnanya
terlalu kusam atau kecoklatan. Teksturnya harus padat dan tidak mudah hancur
saat dipegang. Kemasan yang baik juga menandakan kualitas produk yang terjaga.
Anda bisa menemukannya dengan mudah di berbagai pusat oleh-oleh Madiun.
·
Teman Terbaik untuk Menikmati Brem Brem sangat nikmat
disantap begitu saja. Namun, untuk pengalaman yang berbeda, coba nikmati
sepotong Brem bersama secangkir teh tawar hangat atau kopi hitam pahit. Rasa
pahit dari minuman akan menyeimbangkan rasa manis Brem, menciptakan harmoni
rasa yang luar biasa.
Brem Madiun Lebih dari
Sekadar Camilan, Sebuah Identitas Rasa
Brem Madiun adalah bukti bahwa sebuah makanan legendaris tidak harus mewah.
Dari bahan sederhana seperti beras ketan, lahir sebuah produk kuliner dengan
karakter rasa yang kuat dan tak ada duanya. Ia adalah buah dari ketekunan,
warisan tradisi, dan identitas rasa dari kuliner Madiun.
Jadi, ketika Anda mencari oleh-oleh yang tidak hanya
lezat tetapi juga menawarkan pengalaman unik, jangan ragu untuk memilih Brem
Madiun. Biarkan setiap gigitannya yang lumer membawa Anda pada cerita dan
kekayaan rasa dari Kota Gadis.
Ilustrasi by AI
Penulis: Retno Ajeng T.A (prl)